Tiongkok Batasi Durasi Anak Bermain Game

- Sabtu, 4 September 2021 | 11:55 WIB
Xinhua melaporkan bahwa Badan Publikasi dan Pers Nasional (NPPA) melarang anak-anak bermain game online tanpa batas waktu. Mereka hanya diizinkan bermain satu jam pada Jumat, akhir pekan, dan hari libur nasional.
Xinhua melaporkan bahwa Badan Publikasi dan Pers Nasional (NPPA) melarang anak-anak bermain game online tanpa batas waktu. Mereka hanya diizinkan bermain satu jam pada Jumat, akhir pekan, dan hari libur nasional.

BEIJING– Tiongkok tidak ingin anak-anak yang menjadi masa depan negara kecanduan game online. Karena itu, mulai pekan ini mereka menerapkan kebijakan baru. Yaitu, pembatasan waktu permainan online untuk anak-anak dan remaja yang berusia 18 tahun ke bawah.

Xinhua melaporkan bahwa Badan Publikasi dan Pers Nasional (NPPA) melarang anak-anak bermain game online tanpa batas waktu. Mereka hanya diizinkan bermain satu jam pada Jumat, akhir pekan, dan hari libur nasional. Waktunya pukul 20.00–21.00. Artinya, jika tidak ada hari libur nasional, dalam sepekan mereka hanya bisa bermain game online selama tiga jam.

Aturan baru tersebut diterapkan pada perusahaan-perusahaan penyedia game online untuk anak-anak. Akses anak-anak yang jadi pengguna dibatasi. Perusahaan juga tidak akan diizinkan untuk memberikan layanan kepada pengguna yang belum login atau masuk dengan mendaftarkan nama asli. Itu dilakukan untuk mencegah perusahaan mengabaikan latar belakang penggunanya.

Kebijakan baru tersebut lebih ketat daripada aturan yang diterapkan pada 2019. Saat itu anak-anak boleh bermain game online selama 90 menit per hari pada hari kerja dan tiga jam per hari pada akhir pekan. NPPA menegaskan bahwa perubahan aturan itu diterapkan guna mencegah anak-anak kecanduan video game. Itu juga menjadi cara untuk menjaga kesehatan fisik dan mental anak-anak.

Kebijakan baru tersebut menjadi pukulan baru bagi perusahaan game seperti Tencent dan NetEase. Mereka sebelum ini harus menyesuaikan diri dengan kebijakan antimonopoli serta perlindungan data. Nilai saham perusahaan-perusahaan teknologi di Tiongkok sempat turun.

’’Ada lebih dari 110 juta anak yang bermain video game di Tiongkok saat ini. Kami berharap pembatasan yang baru ini memicu penurunan pemain dan mengurangi waktu serta uang yang dihabiskan anak-anak di bawah 18 tahun untuk bermain game,’’ tegas analis senior di Niko Partners Daniel Ahmad. (sha/c7/bay)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X