Cerita dari Balik Ekspedisi Seribu Jembatan Gantung untuk Indonesia

- Jumat, 3 September 2021 | 13:28 WIB
BENTANGAN HARAPAN: Tedi Ixdiana menuntun seorang siswa SD di atas jembatan gantung yang dibangun Vertical Rescue Indonesia. Vertical Rescue Indonesia for Jawa Pos
BENTANGAN HARAPAN: Tedi Ixdiana menuntun seorang siswa SD di atas jembatan gantung yang dibangun Vertical Rescue Indonesia. Vertical Rescue Indonesia for Jawa Pos

Sejauh ini ratusan jembatan di pelosok tanah air mereka bangun dan tak akan berhenti sekalipun telah mencapai seribu. Bermula dari puncak tertinggi di Indonesia.

 

SAHRUL YUNIZAR, Jakarta, Jawa Pos

 

POTRET sepasang kakek dan nenek langsung menyita pandangan. Tampak keduanya tengah menyeberang sungai. Tanpa jembatan. Dalam foto yang dikirim melalui aplikasi percakapan WhatsApp itu, mereka menerjang air yang tingginya nyaris menyentuh pinggang masing-masing. Begitu menyentuh.

Dan, kata Tedi Ixdiana, sebelum Vertical Rescue Indonesia membangun jembatan gantung di desa di Sulawesi Tengah tempat kakek-nenek itu berada, begitu sehari-hari. Maksudnya, demikianlah keseharian perjuangan warga setempat untuk bisa melewati sungai.

Tentu tak sedikit yang sudah tahu bahwa masih banyak daerah tertinggal di Indonesia. Namun, beda cerita bila kepala dan kedua pasang mata melihat langsung wujud ketertinggalan itu.

Apalagi jika menyaksikan anak-anak berseragam putih merah harus berjibaku melawan derasnya sungai untuk bisa sampai ke sekolah. Setiap hari. Ketika berangkat maupun pulang belajar. ”Bukan sekali-dua kali saya menyaksikan realitas tersebut,” kata komandan Vertical Rescue itu kepada Jawa Pos dalam percakapan melalui telepon belum lama ini.

Sejatinya kami ingin bertemu muka. Namun, pembatasan-pembatasan yang diterapkan pemerintah menutup peluang pertemuan itu. Selain itu, Tedi harus terus bergerak bersama kawan-kawannya di Vertical Rescue yang beranggota para pemanjat tebing berpengalaman. Saat obrolan kami berlangsung, 129 jembatan gantung sudah dibangun Vertical Rescue Indonesia. Dari wilayah paling barat sampai paling timur tanah air. ”Di 15 provinsi di Indonesia,” ujar Tedi.

Semuanya bermula pada 2015 di Carstensz Pyramid. Puncak terjangkung di Indonesia, satu di antara tujuh daratan tertinggi di bumi. Di sana Vertical Rescue Indonesia membangun jembatan gantung pertama. Dari Indonesia untuk Dunia. Begitu banyak orang yang menyebut jembatan tersebut.

Sebelum jembatan itu ada, untuk mencapai Puncak Carstensz Pyramid, pendaki dari berbagai belahan dunia harus bersusah payah menyeberangi jurang di antara tebing terjal. Ada yang berhasil, ada yang gagal. Bahkan, tak sedikit yang gugur. Pada Agustus 2015, lewat pendakian bersama Kodam XVII/Cenderawasih, Vertical Rescue Indonesia membangun jembatan gantung. Persisnya berupa jembatan tali baja pertama di salah satu pucuk dunia.

Tedi dan timnya tak menyangka, setelah menuntaskan pembangunan jembatan di Carstensz Pyramid, perjalanan Vertical Rescue Indonesia membangun jembatan akan bertambah panjang. Sejak awal, organisasi itu berfokus membantu penyelamatan di medan-medan vertikal dan berbahaya.

Berkat kiprah luar biasa mereka, nama Vertical Rescue harum di mana-mana. Namun, mereka tak lantas berhenti membantu sesama. Lewat Ekspedisi Seribu Jembatan Gantung untuk Indonesia, mereka berusaha lebih banyak mengulurkan tangan.

 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X