Rika Noviliasari
Mahasiswi Fakultas Hukum Untag 1945 Samarinda
Covid-19 telah menyebar dengan cepat ke lebih dari 121 negara di dunia. Imbasnya warga di berbagai negara merubah tatanan kehidupan agar bisa bertahan hidup di tengah pandemi. Virus yang ditemukan pertama kali dari Kota Wuhan, Tiongkok, ini dan menular melalui tetesan liur (droplet) ini, terdeteksi pada Desember 2019. Di Indonesia kasus pertama diumumkan Presiden RI Joko Widodo, Senin 2 Maret 2020, kemudian bertahap menyebar di seluruh provinsi.
Tujuan vaksinasi saat ini hanya untuk membentuk kekebalan atau imun tubuh. Namun tidak benar-benar mencegah penyebaran. Efeknya hanya mengurangi gejala ketika seseorang terkonfirmasi Covid-19. Dari sisi penanganan, peran tenaga kesehatan khususnya dokter sangat krusial. Saat bertugas, mereka rela meninggalkan rumah, dan orang tersayang. Walaupun tak jarang dari mereka harus pulang dalam keadaan wafat tanpa didampingi keluarga untuk yang terakhir kalinya.
Sebagaimana dihimpun dari laporcovid19.org, total jumlah kematian tenaga kesehatan yang tercatat oleh per 9 Juli (14.00 WIB) adalah 1.183 orang. Sementara data perkembangan kasus terkonfirmasi yang dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui laman website covid19.go.id pada 28 Agustus 2021 jumlah kasus positif mencapai 4.066.404 jiwa, kasus sembuh 3.707.850 jiwa, dan warga yang meninggal mencapai 131.372 jiwa.
Saat ini para tenaga kesehatan juga terus dihantui ketakutan akan melonjaknya kasus hingga menyebabkan kelelahan dalam menjalankan tugas. Pandemi telah mengubah kebiasaan mereka yang bisanya memakai jas dokter dan visit dari ruangan dari bangsal satu ke lainnya, kini mereka harus bekerja menggunakan baju hazmat, dengan perlengkapan APD demi menjaga diri mereka agar tetap dapat bertahan.
Saat ini kepedulian masyarakat menjadi kunci penangan Covid-19, berbagi inovasi yang dilakukan pemerintah seperti pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di berbagai wilayah merupakan langkah penanganan pandemi.
Dengan begitu secara bertahap berbagai sektor kehidupan masyarakat di Bumi Pertiwi harus menyesuaikan diri, mulai sektor ekonomi, kesehatan, pendidikan, budaya, sosial, hingga lainnya. Sejurus dengan perayaan Hari Kemerdekaan Ke-76 RI di 17 Agustus 2021, hendaknya dimaknai dengan meningkatnya kualitas nasionalis terhadap bangsa.
Nasionalis hari ini bukan dia yang bisa merobek bagian warna bendera atau mampu mengangkat senjata dalam peperangan melawan penjajahan. Namun tentang melawan egoisme dalam menerapkan dan menjalankan protokol kesehatan dengan baik.
Jargon stay safe and keep healthy, maskermu melindungiku dan maskerku melindungimu baiknya menjadi pedoman. (luc/k8)