MEREKA yang dinyatakan negatif dari virus corona, masih merasakan gejala yang berlangsung berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. Bergantung pada kondisi masing-masing orang.
Kondisi tersebut disebut sebagai long covid atau long-term covid. Tidak ada patokan khusus, kapan benar-benar bebas merasakan gejala atau sehat. “Setiap orang punya kondisi tubuh berbeda. Jadi ya tidak bisa diperkirakan,” ujar dr Swandari Paramita.
Ada banyak gejala yang bisa dialami. “Misal ada yang sesak napas, ya bisa jadi. Contohnya ketika terinfeksi dia sampai masuk ICU, dibantu pernapasannya. Fungsinya (paru-paru) kan menurun saat terinfeksi, bisa sampai menurun 10 persen. Pengobatannya melalui dokter yang menangani saat dia positif,” beber Swandari.
Dianjurkan bagi penyintas untuk istirahat dan menjalani pengobatan sesuai gejala yang masih dirasakan. Oleh sebab itu, anjuran bagi mereka yang terinfeksi untuk menjalani masa isolasi atau pengobatan 10-14 hari dari pertama dinyatakan positif.
“Istirahat, kemudian tidak perlu test kembali. Kemungkinan tetap positif, tapi sudah tidak apa-apa. Jangan jadi kepikiran misal test terus tetap positif. Istirahat saja dulu,” ungkapnya.
Gejala long covid yang umum yang dialami yakni gejala sistemik seperti merasa kelelahan, lemas, mering, demam, suhu rendah hingga keringat dingin. Lalu gejala sistem rangka otot, sebabkan nyeri.
Lalu sistem paru, reproduksi, sistem imunologi, pencernaan, sistem kardiovaskular, sistem telinga hidung tenggorokan (THT) dan mata, serta sistem kulit. Membuktikan bahwa gejala covid memberi dampak luas pada tubuh. (rdm)
