Budayawan Urun Solusi Regulasi Desa Adat dan Minoritas Kreatif

- Sabtu, 28 Agustus 2021 | 22:41 WIB
Kusni Sulang dan Marten Apuy dalam dialog bersama Kaltim Post.
Kusni Sulang dan Marten Apuy dalam dialog bersama Kaltim Post.

Pembangunan sosial budaya, mental, dan karakter perlu dilakukan. Untuk beradaptasi dengan perubahan zaman.

 

RENCANA pemindahan ibu kota negara (IKN) baru ke Kaltim disambut gembira oleh masyarakat adat Dayak. Dengan harapan bisa ikut berperan aktif dalam pembangunan IKN baru nanti.

Sebab itu, sumber daya manusia yang mumpuni sudah harus dipersiapkan. Yang nantinya bisa berpartisipasi, baik dari sisi ilmu pengetahuan dan teknologi maupun sisi kearifan lokal, sehingga masyarakat Dayak tidak ketinggalan dalam pembangunan IKN baru nanti.

“Bagaimana kita melihat kampung halaman kita dengan baik. Jadi kita bisa berperan aktif,” kata Ketua Harian Persekutuan Dayak Kaltim (PDKT) Marthen Apuy pada Kaltim Post Talk Show; Belajar Menjadi Indonesia dari IKN, Jumat (27/8).

Selain itu, mantan anggota DPRD Kaltim periode 2009–2014 itu mengatakan, masyarakat adat Dayak Kaltim menginginkan IKN baru nanti sebagai wilayah yang Indonesia-sentris. Dalam artian, pembangunannya merata dalam berbagai bidang di seluruh wilayah Indonesia. Di mana, keragaman masyarakat Kaltim mampu dipelihara dengan baik. Saling menghormati adat istiadat.

Dengan demikian, Kaltim tetap kondusif karena masyarakatnya saling menghargai dalam menyikapi perbedaan budaya. “Menurut peribahasa, di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Walaupun masih ada riak-riak kecil, keanekaragaman budaya di Kaltim terpelihara dengan baik,” kata dia.

Dia pun mengakui, keberadaan IKN memang membuat masyarakat adat Dayak merasa bisa terpinggirkan. Seperti halnya masyarakat Betawi yang terpinggirkan di Jakarta. Namun, dengan adanya daerah otonomi baru di Kutai Barat (Kubar), yakni Mahakam Ulu (Mahulu), membuat masyarakat adat Dayak yang di sana menjadi maju. Yang sebelum adanya daerah otonomi baru, masyarakat di Mahulu tertinggal.

“Begitu ada tantangan, sepertinya kita akan siap menghadapi itu. Dan bisa lebih mempersiapkan diri. Dengan adanya otonomi baru ini, orang Dayak akhirnya jadi pemimpin,” ucapnya.

Marthen pun menyebut, dengan adanya pusat pemerintahan baru di Kaltim, tidak menutup kemungkinan beberapa tahun yang akan datang, ada masyarakat adat Dayak yang jadi presiden. Atau wakil presiden.

“Karena sudah semakin dekat dengan pusat pemerintahan di daerah kita. Artinya kita melangkah untuk berkuasa semakin dekat,” harapnya.

Untuk mempersiapkan hal tersebut, perlu membangun sosial budaya, mental, dan karakter masyarakat adat Dayak guna bisa beradaptasi dengan kondisi yang akan datang. Seperti yang disampaikan Presiden pertama Indonesia, Soekarno. Ada trisakti yang harus dicapai. Yaitu berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang kebudayaan. “Nah, tiga poin ini yang perlu kita siapkan,” pungkasnya.

Sementara Kusni Sulang, budayawan asal Kalteng, menegaskan bahwa dia secara konsisten tidak setuju bila Kalteng ditetapkan menjadi calon IKN baru. Rencana itu memang sempat disampaikan pada masa Presiden Soekarno. Ketidaksetujuan itu karena masyarakat adat Dayak pasti tidak siap menerima pembangunan IKN baru itu.

“Saya tidak ingin melihat Dayak makin terpinggir. Sama sekali. Tetapi kalau Jokowi memutuskan Kalteng, walaupun itu tidak terjadi, kami enggak bisa apa-apa,” katanya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X