Oro-Oro Ombo, Batu, Jawara Indeks Desa Membangun Mandiri Nasional (2-Habis)

- Sabtu, 28 Agustus 2021 | 11:45 WIB
Pintu masuk areal model konservasi edukasi di desa Oro Oro Ombo, Batu, Malang.
Pintu masuk areal model konservasi edukasi di desa Oro Oro Ombo, Batu, Malang.

Setiap ada investor pariwisata yang masuk, Pemerintah Desa (Pemdes) Oro-Oro Ombo memastikan bahwa ada kuota khusus untuk warganya. Ditambah peternakan yang menghasilkan ribuan liter susu per hari, jumlah warga yang masih mendapatkan bantuan sosial pun jauh berkurang.

 

NUGRAHA PERDANA, Batu, Jawa Pos

 

SEBUAH destinasi wisata populer berdiri di atas wilayahnya yang dikelilingi ratusan vila. Sayur dan buah tumbuh subur di ladang-ladangnya. Dan, ribuan liter susu mengalir dari perahan sapi setiap harinya.

Dengan potensi sebesar itu, tak mengherankan kalau Oro-Oro Ombo melaju kencang. Puncaknya, tahun ini desa di Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur, itu pun berada di posisi teratas Indeks Desa Membangun (IDM) Mandiri Nasional yang diadakan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

Oro-Oro Ombo mencatat skor tertinggi dengan 0,9981 poin. Desa lainnya di kecamatan yang sama, Sidomulyo, menduduki tempat ketiga. Secara keseluruhan, Jawa Timur (Jatim) mendominasi 10 besar dengan menempatkan lima perwakilan. Empat perwakilan di antaranya bahkan masuk lima besar.

”Kami juga kaget setelah ada pengumuman karena tidak ada persiapan dan perencanaan,” kata Wiweko, kepala Desa Oro-Oro Ombo, kepada Jawa Pos Radar Malang.

Namun, melihat langsung kondisi di desa yang terletak di lereng Gunung Panderman itu, siapa pun mungkin tak akan kaget. ”Pembangunan di Oro-Oro Ombo ini memang diakui pesat sekali, terutama di bidang pariwisata, sehingga membantu warga mendapatkan pekerjaan,” ujar Wiweko yang memimpin Oro-Oro Ombo sejak 2007.

Pada 2008, terbangun wahana wisata Batu Night Spectacular (BNS) di sana. Dan, dari seluruh pekerja yang ada, sekitar 60 persen merupakan warga asli desa dengan luas wilayah 1.438 hektare tersebut. Pemdes juga diuntungkan dengan kehadiran tempat wisata milik Jatim Park Group tersebut. Sebab, setiap tahun mereka dapat menyumbangkan pendapatan asli desa (PADes) lebih dari Rp 100 juta.

”PADes itu didapatkan dari bagi hasil parkir. Pada 2019 itu bisa sampai Rp 200 juta, tapi tahun lalu berkurang menjadi Rp 140 juta karena pandemi Covid-19 membuat tempat wisata sempat buka tutup,” jelasnya.

Hasil PADes kemudian dimanfaatkan pihaknya untuk mengembangkan potensi desa yang terdiri atas tiga dusun tersebut. Sejak 2018, pemdes berfokus mengembangkan kawasan Jalan Lingkar Barat (Jalibar) dengan membangun rest area. Total, sudah ada anggaran Rp 2 miliar yang dikeluarkan untuk membangun 30 kios warung, beberapa unit gazebo, dan fasilitas lain seperti pemavingan jalan.

”Pengembangan rest area menjadi satu dengan AMKE (area model konservasi edukasi). Jadi, total luas lahan tanah kas desa yang digunakan keduanya sekitar 12 hektare,” ungkapnya.

Kota Batu yang berada di ketinggian 680–1.200 meter di atas permukaan laut memang menjadi destinasi wisata andalan Jatim. Selain destinasi alam, ada banyak wahana wisata baru yang bertebaran. Oro-Oro Ombo adalah contoh terbaik kekuatan Batu di sektor wisata. Desa berpenduduk sekitar 12 ribu jiwa itu dianugerahi alam yang indah dan subur yang berpadu dengan gerak industri wisata.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X