Program sambungan reguler (SR) air bersih dari Pemkab Paser untuk Perumda Air Minum Tirta Kandilo menyasar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Tahun ini diproyeksikan melayani 1.350 kepala keluarga (KK).
PEMASANGAN jaringan air bersih ini hanya dikenai biaya Rp 300 ribu. Meliputi biaya administrasi Rp 125 ribu dan Rp 175 ribu untuk pembayaran rekening penggunaan air selama dua bulan. Jika pemasangan reguler atau mandiri, biayanya Rp 2.610.200. Sama dengan jenis pelanggan A2 (rumah tangga).
“Target kami pada 30 September nanti sudah terpasang semua jaringan untuk MBR,” kata Direktur Perumda Air Minum Tirta Kandilo Paser Suryanto Agustono, Rabu (25/8).
Program MBR ini digratiskan untuk pemasangan dari pipa utama Perumda sampai meteran rumah. Selanjutnya dari meteran hingga setiap keran air itu sudah menjadi tanggung jawab pemasang.
Selain program MBR, ada juga dari Pemkab Paser melalui pembiayaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) atau dana alokasi khusus (DAK). Ada 180 KK yang mendapatkan pemasangan air bersih di Desa Sungai Tuak, Kecamatan Tanah Grogot.
Untuk program DAK, terdapat pemasangan instalasi sambungan ke rumah pelanggan. Ini membenarkan bahwa pipa yang terpasang aktif. Dan, untuk program DAK, pelanggan tidak dikenai biaya apapun.
Saat ini pelanggan Perumda Tirta Kandilo ada 27 ribu. Hanya Kecamatan Tanjung Harapan yang belum bisa dimasuki jaringan pipa Perumda. Program untuk MBR digarap sejak 2013.
Pada 2013-2014 dikerjakan pihak swasta dengan 1.503 sambungan. Berikutnya, pada 2016 sebanyak 1.030 sambungan, 2017 sebanyak 1.019 sambungan, 2018 sebanyak 1.010 sambungan, 2019 sebanyak 1.009 sambungan, 2020 sebanyak 1.330 sambungan. (jib/kri/k16)
