Dari Dibobolnya Pagar Sirkuit Mandalika, Tiga Bulan Jelang Pergelaran Superbike

- Rabu, 25 Agustus 2021 | 11:55 WIB
Pagar di tikungan 10 Sirkuit Mandalika dibobol warga.
Pagar di tikungan 10 Sirkuit Mandalika dibobol warga.

Dibobolnya dua titik pagar memang dipicu terendamnya terowongan yang menjadi akses keluar masuk warga. Tapi, sekaligus memperlihatkan masih ada pekerjaan rumah pengelola sirkuit menjelang dihelatnya balapan kelas dunia.

 

DEDI SOPHAN SOPHIAN, Lombok Tengah, Jawa Pos

 

 

BANYAK pohon kelapa di tikungan 10 sirkuit yang disiapkan untuk perhelatan balapan kelas dunia itu. Juga bangunan rumah dengan aktivitas penghuninya yang tampak jelas.

Dan, sekitar 100 meter dari sana terlihatlah apa yang tengah ramai menjadi sorotan: pagar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang dibobol. Bobolan yang hanya bisa dilewati kendaraan roda dua itu mengarah menuju Pantai Seger dan sekitarnya.

Dari jauh tampak beberapa wisatawan tengah asyik menikmati keindahan pantai. Ada yang duduk-duduk, ada pula yang sembari berswafoto.

Pada Minggu siang lalu (22/8) itu, Lombok Post mengelilingi Sirkuit Mandalika dari pintu masuk tikungan 1. Sepanjang jalan terlihat pagar sirkuit yang dibangun dua lapis. Di beberapa titik terlihat pagar yang belum tuntas dikerjakan.

Pemandangan yang berbeda tampak begitu masuk di tikungan 8 dan 9. Di sebelah utara sirkuit atau di dalam sirkuit masih terlihat bangunan rumah warga yang berdiri kukuh. Begitu pula tikungan 10.

Masuk ke tikungan 13, lagi-lagi pagar sirkuit dibobol. Hanya, dalam pantauan Lombok Post, kerusakannya tidak separah di tikungan 10. ”Mumpung ada pintu masuk, kami terkadang bermain-main ke sirkuit,” kata salah seorang remaja saat keluar dari Sirkuit Mandalika.

Pada 12–14 November nanti, sirkuit yang berdiri di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika itu direncanakan menghelat balapan Superbike. Sebulan sebelumnya, ada agenda postseason MotoGP, balapan premium yang juga dijadwalkan menggelar salah satu seri di Mandalika tahun depan.

Tapi, dua pagar yang bolong itu memperlihatkan masih ada pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan pengelola sirkuit. Kepala Desa Kuta Mirate menegaskan, pemerintah desa tidak bisa serta-merta menyalahkan warga yang masih bertahan di dalam kompleks sirkuit.

Tanggung jawab sepenuhnya, kata dia, ada di tangan ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) selaku pengelola dan pemerintah. Mereka harus memikirkan dan menyelesaikan persoalan sisa sengketa lahan.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X