UJOH BILANG – Pemkab Mahulu berusaha terus menekan angka kasus positif Covid-19 untuk kembali ke zona hijau seperti yang pernah diraih beberapa waktu lalu. Langkah-langkah tentu terus dilakukan oleh kabupaten termuda ini, salah satunya vaksinasi massal agar terciptanya herd immunity.
Capaian tersebut terlihat dari total jumlah positif yang mulai menurun dari hari ke hari. Dengan target jangkauan 25.500 orang, dosis pertama sudah diberikan sebanyak 11.807 orang dan dosis kedua 8.294 orang. Dosis kedua ini terus dikebut agar tercapai target standar komunitas imun.
Kadis Kesehatan dan P2KB Mahulu drg Agustinus Teguh Santoso mengatakan, dosis kedua saat ini terus-terusan dilakukan. Dari data terakhir sudah mencapai 25 persen dari target keseluruhan.
“Makanya kami melakukan penghitungan sudah waktunya dosis kedua untuk diberikan, jadi dipakai sistem mengamankan suntikan keduanya. Jangan sampai pas suntikan kedua tidak ada vaksinnya,” ujarnya saat ditemui di Kantor Diskes P2KB Mahulu, Senin (16/8).
Dirinya menyebutkan, sementara ini vaksin dosis pertama yang datang baru untuk tenaga kesehatan sebagai booster. Itu pun hanya 50 vial. Dipastikan penggunaan vaksin tersebut disasarkan kepada nakes yang bertugas langsung menangani pasien Covid-19.
“Ada datang tapi masih diputuskan untuk booster nakes, tetapi selain itu memang ada informasi juga bahwa vaksin Moderna akan dikirimkan untuk umum sebagai suntikan pertama,” imbuh Teguh.
Dia melanjutkan, pemilihan vaksin yang diberikan akan sesuai dengan kondisi kesehatan penerima suntik, sehingga ada beberapa kriteria yang menjadi dasar apa akan diberikan dosis Moderna atau tidak.
“Untuk vaksin Moderna tidak boleh diberikan pada orang berusia 12 sampai 17 tahun, jadi hanya untuk 18 tahun ke atas. Itu pun harus kondisinya sehat,” tambah Teguh.
Kemudian untuk dosis satu dan dua, dia menjelaskan, bila suntik pertama sudah memakai Moderna, dosis kedua akan pakai vaksin yang sama. Begitu pula dengan jenis vaksin lain. Terkait efek samping, kata dia, masyarakat tidak perlu khawatir karena semua aman dan akan dikontrol Diskes P2KB Mahulu.
“Memang proses menimbulkan reaksi di tubuh, tetapi jangan takut, tim dokter kami akan selalu memantau dari hari ke hari untuk pasien yang disuntik. Karena setiap vaksin ada karakteristiknya sendiri yang sudah disampaikan dari kementerian dan ada tindak lanjutnya kalau memang terjadi kejadian ikutan pasca-imunisasi,” tutup Teguh. (*/sya/adv/dwi/k16)