Tak Lelah Investasi Ilmu

- Senin, 16 Agustus 2021 | 11:48 WIB
Arisdiansah bersama sang istri, Susi Ratna Wijaya
Arisdiansah bersama sang istri, Susi Ratna Wijaya

DALAM memulai usaha, ilmu atau pengetahuan terkait juga perlu. Setelah usaha toko buah online Watermelon yang digagas Arisdiansah bersama sang istri, Susi Ratna Wijaya perlahan berkembang. Mereka berpikir jika kemampuan dalam berusaha juga perlu.

“Sehingga jika ada beberapa kesempatan, kami berdua berangkat untuk belajar. Seperti pergi ke Jawa. Menurut kami itu penting ya, investasi ilmu itu yang penting,” jelas Susi.

Misal ada pelatihan mengenai wirausaha, mulai branding, teknik marketing, sumber daya manusia dan berbagai hal terkait, akan mereka lahap. Prinsipnya adalah tak lelah untuk belajar.

Dari kebiasaan itu, yang mulanya belajar, kini Arisdiansah atau karib disapa Aris justru menjadi salah satu pengajar. “Jadi trainer, sampai saya juga punya usaha khusus namanya Evapora. Semacam media partner atau event trainer. Mengadakan pelatihan di zoom, bahkan sampai 10 ribu pesertanya,” beber Aris. Disebutkan jika justru namanya lebih dikenal di luar Kalimantan.

Terkait usahanya kini, mereka berharap dapat menjadi bisnis retail khusus buah di Kaltim. “Sudah ada gudang, sudah ada tempatnya. Tapi untuk isinya masih cicil perlahan, termasuk renovasi. Ya berdoalah, menabung dulu. Butuh ratusan juta itu untuk beli chiller dan segala macam,” lanjut Aris.

Selain itu, mereka juga tentu sudah membangun ketentuan atau standar khusus. Diakui Susi, jika selama pandemi memang banyak tawaran bermitra datang. Namun tentu tak semua diambil.

Sebab perlu proses panjang, utamanya menjaga standar dari usaha yang mereka bangun. Seperti contoh, Aris ingin mereka yang bermitra memiliki standar bangunan khusus. “Misal dalam ruangan dan ada pendingin ruangan (AC). Jadi bukan yang di pinggir jalan. Jadi memang kami membangun standar,” ujar Aris.

Pelanggan mereka pun tak hanya area Samarinda, namun juga luar daerah. Berkat promosi yang giat di media sosial, mereka kini miliki pelanggan luar daerah utamanya Jawa.

“Jadi misal mereka punya saudara di Samarinda, minta kirimkan parcel buah. Kebanyakan juga misal ada saudara atau teman yang sakit, kan enggak mungkin datang dijenguk masa pandemi begini, jadi kirimnya buah. Parcel buah kami yang cukup tinggi peminatnya,” jelas Susi.

Suplai buah mereka umumnya dari Jawa yakni di daerah Malang. Ada juga petani lokal hingga importir di Samarinda. “Alhamdulillah, sesuatu yang bisa diambil dari kisah kami itu khususnya adalah kemauan untuk berusaha. Kami yang mulanya hanya dari garasi, masuk gang dan dulu sangat becek. Sekarang bisa punya outlet persis di pinggir jalan seperti ini,” pungkas Aris saat ditemui di salah satu outletnya di Jalan Juanda Samarinda. (rdm)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X