PPKM Diperpanjang, Laju Ekonomi Bisa Tertahan

- Sabtu, 14 Agustus 2021 | 13:42 WIB
Kelapa sawit menjadi andalan Kaltim, selain pertambangan.
Kelapa sawit menjadi andalan Kaltim, selain pertambangan.

Harapan agar ekonomi Kaltim kembali pulih dengan cepat tampaknya masih jauh. Kebijakan pembatasan melambatkan jalan menuju kondisi tersebut.

 

SAMARINDA-Triwulan kedua ekonomi Benua Etam mencatat pertumbuhan yang positif sebesar 5,76 persen. Hal ini menjadi penguat optimisme pertumbuhan ekonomi 2021, yang secara menyeluruh diproyeksikan mencapai 1,53-2,53 persen.

Secara nasional, Bank Indonesia (BI) juga telah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021 menjadi 3,5-4,3 persen dari sebelumnya 4,1-5,1 persen. Namun, perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di beberapa kota besar di Kaltim hingga 23 Agustus justru bisa menjadi penahan laju perbaikan ekonomi.

Padahal, setelah Benua Etam mengalami kontraksi tahun lalu, pada 2021 ini secara keseluruhan diperkirakan kembali positif pada rentang 1,53 (yoy) – 2,53 persen (yoy). Hal itu didorong peningkatan permintaan global dari sisi ekspor.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kaltim Dayang Donna Faroek mengatakan, ekonomi Kaltim saat ini terus membaik saat ini. Namun, laju pemulihan ekonomi ini dikhawatirkan kembali melambat karena PPKM yang terus diperpanjang.

“Jika PPKM terus diperpanjang, mobilitas masyarakat kembali menurun, sehingga menahan pemulihan ekonomi. Kalau PPKM hanya seminggu, perhitungan bisnis masih bisa dilakukan. Namun kalau terlalu panjang, hambatannya sangat besar,” tuturnya, Kamis (12/8).

Ia menjabarkan, selama PPKM tentu pergerakan orang menjadi berkurang sehingga permintaan barang menjadi menurun, dan produksi di sisi pelaku usaha pasti kembali terhambat. Terlebih kegiatan ekonomi banyak dibatasi, seperti mal, kafe, dan lainnya yang hanya boleh beroperasi sampai pukul 20.00 Wita. Juga tempat wisata yang ditutup. Belum lagi kantor-kantor yang kembali menerapkan work from home (WFH). “Jadi prediksi ekonomi kembali menurun bisa saja terjadi,” ujar Donna.

Secara menyeluruh, tren ekonomi pada triwulan kedua tahun ini telah mengalami perbaikan sejak kondisi terburuk pada triwulan II 2020. Menurut Donna, kunci utama perbaikan ekonomi saat ini tetap pada penanganan dan kedisiplinan masyarakat dalam pengendalian Covid-19.

“Sejak awal jika asumsinya Covid-19 bisa lebih dikendalikan, ekonomi diprediksikan terus membaik,” ungkapnya. Donna mengatakan, karena itu, suksesnya vaksinasi Covid-19 di Benua Etam sebagai hal yang paling penting untuk membawa Kaltim dalam pemulihan ekonomi. Sebab, vaksinasi merupakan langkah baik.

Vaksin ini memberikan rasa percaya diri sehingga orang lebih yakin melakukan perjalanan, mobilitas lebih tinggi, dan pergerakan ekonomi akan meningkat. Konsumsi menjadi kata kunci pemulihan ekonomi, sehingga jika vaksin menumbuhkan konsumsi perbaikan bisa lebih cepat. Kalau vaksinasi berjalan lancar, pemulihan kesehatan bisa lebih cepat yang berujung pada pemulihan ekonomi.

“Kita akan terus dorong percepatan vaksinasi di Kaltim. Sebab, semakin cepat vaksinasi maka pemulihan ekonomi akan semakin cepat. Kesehatan pulih, ekonomi bangkit,” tutupnya.

Sebagaimana diketahui, pemerintah telah kembali memperpanjang PPKM untuk daerah yang memiliki kasus Covid-19 yang tinggi. Di Kaltim setidaknya ada lima daerah yang masuk daftar perpanjangan PPKM Level 4 hingga 23 Agustus mendatang. Yaitu, Balikpapan, Samarinda, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, dan Paser. (ctr/tom/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB
X