BALIKPAPAN-Latihan bersama (Latma) Garuda Shield ke-15 tahun 2021 di Puslatpur TNI Angkatan Darat, Amborawang, Kutai Kartanegara, dimulai Kamis (5/8) pagi. Latihan perang yang disebut terbesar sepanjang sejarah kerja sama militer Indonesia dan Amerika Serikat (AS) itu diawali dengan simulasi beach landing di Pantai Tanjung Harapan, Samboja.
Dalam kegiatan Kamis (5/8), beach landing merupakan latihan para tentara memasuki sebuah kawasan atau lokasi operasi militer melalui jalur laut. Simulasi ini dipantau langsung Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto. Beach landing tentara Amerika Serikat menggunakan kapal amfibi yang memiliki panjang 53 meter dan lebar 12 meter. Kapal berkelir abu-abu itu mengangkut 86 prajurit dari Yon 1-21 Brigade 2-25 Hawaii. Sebelum tiba di Pantai Tanjung Harapan, kapal berlayar dari Balikpapan sekitar pukul 03.11 Wita dengan kecepatan 11 knot.
Selain mengangkut prajurit, kapal tersebut membawa pula peralatan dan perlengkapan latihan sebanyak tiga kontainer. Sementara dari TNI AD, 120 personel Yonif Raider 600 Modang menaiki kapal LCU ADRI 45 dan berangkat dari perairan Balikpapan sekira pukul 01.00 Wita. Rombongan tiba di Pantai Tanjung Harapan sekira 07.00 Wita. Dari jarak sekitar 1.800 meter dari bibir pantai, kedua pasukan dijemput perahu landing craft rubber (LCR). TNI AD menyiapkan tujuh LCR dan US Army menggunakan lima LCR.
Kurang dari 500 meter, para tentara melompat ke perairan. Separuh tubuh hingga dada tertutupi air. Mereka berjalan perlahan hingga ke bibir pantai. Pendaratan ke pantai tersebut dibagi dalam tiga sesi. “Materi selanjutnya ialah field training exercise, persiapan latihan pertempuran di darat. Dari pengamatan baik dan komunikasi semua berjalan lancar. Melalui latihan bersama ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan operasi tempur darat kedua belah pihak. Serta menambah taktik baru yang bisa dikolaborasikan dalam operasi. Semua prajurit juga terlihat tampak bersemangat,” ungkap Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto. (lil/riz/k16)