BODONG..!! BG Bantuan Rp 2 T yang Bikin Gaduh, Kapolda Maafkan Keluarga Akidi Tio

- Jumat, 6 Agustus 2021 | 10:57 WIB
Kapolda (kiri) dan keluarga Akidi Tio saat penyerahan bantuan secara simbolis. Belakangan bantuan senilai Rp 2 Triliun itu ternyata bodong alias tak ada.
Kapolda (kiri) dan keluarga Akidi Tio saat penyerahan bantuan secara simbolis. Belakangan bantuan senilai Rp 2 Triliun itu ternyata bodong alias tak ada.

PALEMBANG – Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Pol Eko Indra Heri S. meminta maaf atas kegaduhan yang timbul akibat rencana bantuan Rp 2 triliun yang kemudian tak jelas juntrungannya itu. Dia mengaku tidak berhati-hati ketika mendapat informasi soal rencana donasi dari Akidi Tio (almarhum) dan keluarga tersebut.

”Kepada rakyat Indonesia, Pak Kapolri, Mabes Polri, anggota Polri se-Indonesia, tokoh ulama, tokoh masyarakat, Pak Gubernur, Pangdam, Danrem, dan unsur forkopimda lainnya serta masyarakat Sumsel, saya meminta maaf yang setulusnya,” ujar dia dalam jumpa pers kemarin, beberapa jam sebelum diperiksa tim Mabes Polri.

Semua, kata dia, berawal saat Kepala Dinkes Provinsi Lesty Nuraini menghubunginya. ’’Katanya ada sumbangan dari keluarga almarhum Akidi (Tio) yang disampaikan melalui Prof Hardi (Darmawan),” jelasnya.

Mengingat dia bertiga dengan Lesty dan Hardi terlibat dan dilibatkan dalam satgas Covid-19, sampailah informasi itu. ’’Saya tanyakan apa maksud dan tujuan. Disebutkan, bantuan ini untuk masyarakat Sumsel, untuk menangani Covid-19,” ujarnya.

Eko menegaskan, meski bantuan bersifat pribadi, amanah dari sumbangan itu harus disampaikan. Kapolda mengaku kenal dekat dengan Akidi (almarhum) dan anak pertamanya, Johan alias Ahok, ketika dirinya tugas di Langsa, Aceh Timur. ’’Kalau Ibu Heryanty saya tidak mengenal. Saya lebih dekat dengan orang tuanya,” jelasnya.

Heryanty adalah perwakilan keluarga Akidi yang hadir saat penyerahan simbolis sumbangan tersebut di Mapolda Sumsel Senin pekan lalu (26/7). Selama bertemu Kepala Dinkes Sumsel dan Hardi Darmawan di ruang kerjanya, Kapolda mengatakan tidak ada Heryanty saat itu. Adanya rencana bantuan Rp 2 triliun yang akan disalurkan lewat cek (bilyet giro) itu diungkap Hardi. Belakangan ternyata diketahui BG tersebut kosong.

’’Kata Prof Hardi, ini kepercayaan untuk Pak Eko. Tapi, karena ini untuk masyarakat, harus ditransparansikan, disampaikan kepada semua masyarakat yang membutuhkan,” bebernya.

Karena itu, digelar acara penyerahan simbolis di Mapolda Sumsel. Terlepas dari ada tidaknya dana Rp 2 triliun itu, Kapolda menegaskan sudah memaafkan keluarga Akidi. Juga, semua orang yang menghujat dan yang berempati dalam masalah tersebut.

Eko berharap, semua pihak menyudahi kegaduhan yang timbul dari masalah bantuan Rp 2 triliun itu. ”Saatnya kita pilih jadi pejuang atau pecundang ketimbang habis energi untuk hal-hal yang tidak perlu,” imbuhnya.

Menurut Kapolda, masih banyak masyarakat Sumsel yang butuh bantuan di masa pandemi ini. Dia berharap, para donatur yang masih ingin memberikan bantuan atau sumbangan tidak mundur dan ragu meski ada peristiwa tersebut. ’’Percayalah, tebar terus kebaikan. Pada akhirnya, Tuhan juga yang akan menilai apa yang kita lakukan,” tegasnya.

Terpisah, Lesty menyatakan siap menjadi saksi untuk kasus sumbangan Rp 2 triliun tersebut. Dia menyatakan menghargai semua niat baik dari keluarga Akidi. ’’Tapi, kita tidak tahu apa sebenarnya perselisihan yang ada di dalam. Saya berharap adanya kejadian ini justru menginspirasi yang lain untuk membantu,’’ ujarnya.

Awal mula bantuan itu, dia dihubungi Hardi yang minta nomor telepon Kapolda Sumsel. ’’Sebelum saya berikan, saya izin dulu dengan Pak Kapolda. Beliau welcome karena ada orang yang berniat baik untuk memberikan bantuan. Intinya, kita berpikir positif,’’ katanya. (iol/afi/rei/c6/ttg)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X