Andriy Shevchenko tidak akan menyangka bahwa Euro jadi ajang pemungkasnya bersama Ukraina, baik semasa aktif bermain maupun saat menjadi pelatih. Euro 2012, ketika Ukraina jadi tuan rumah bersama Polandia, jadi ajang internasional terakhir Sheva. Sementara itu, Euro 2020 yang berakhir bulan lalu jadi turnamen pemungkasnya menangani timnas berjuluk Zbirna tersebut.
Kontrak Sheva bersama Zbirna habis pada 31 Juli lalu dan tidak ada ekstensi setelah pria 41 tahun itu mengumumkan perpisahan hanya sehari berselang.
Total, Sheva lima tahun menangani Zbirna atau sejak 15 Juli 2016. Jika diperinci dengan hari, Sheva melatih Ukraina selama 1.843 hari. Itu merupakan durasi terlama dalam histori. Mantan striker AC Milan dan Chelsea itu sekaligus tercatat sebagai pelatih tersukses Ukraina di ajang Euro. Pada Euro 2020, Andriy Yarmolenko dkk dibawa Sheva lolos ke perempat final. ’’Kami mampu membuktikan bahwa (di Euro 2020, Red) kami mampu bersaing dan menerapkan sepak bola modern,” tutur Sheva kepada Marca.
Setelah melatih timnas, Sheva kini tertarik menukangi klub. AC Milan dan Chelsea adalah destinasi favoritnya. ”Shevchenko memiliki citra bagus di dua klub tersebut. Dia disukai Roman Abramovich (bos Chelsea, Red) dan punya relasi baik dengan pejabat AC Milan saat ini seperti Paolo Maldini (direktur teknik, Red),” tulis RT. (io/c12/dns)