Perlu Dibenahi, Tracing di Kaltim Baru Satu Banding Lima

- Kamis, 5 Agustus 2021 | 11:10 WIB
Ganip Warsito saat di Balikpapan.
Ganip Warsito saat di Balikpapan.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Nasional Ganip Warsito meminta agar penanganan pandemi di Kaltim lebih baik lagi. Misalnya saja soal tracing. Untuk tracing di Kaltim kata Ganip yang Rabu (4/8) berada di Balikpapan, rasionya baru satu banding lima. Sementara target dari World Health Organization (WHO) adalah satu banding 30. “Target nasional adalah satu banding 15. Semakin banyak kita tracking maka semakin banyak yang bisa kita karantina mereka yang terpapar,” ucapnya.

Untuk diketahui, Ganip dan anggota Satgas pusat lainnya, menyambangi Kota Balikpapan, Rabu (4/8). Kunjungan tersebut atas arahan Presiden Joko Widodo untuk melihat sejauh mana penanganan pandemi di Kaltim, karena termasuk dalam salah satu Provinsi di luar pulau Jawa dengan kasus positif cukup tinggi. Ganip diterima dan berdiskusi dengan Gubernur Kaltim Isran Noor dan seluruh kepala daerah di Kaltim. Baik secara langsung di Balikpapan maupun secara daring.

“Sesuai arahan presiden bahwa lonjakan kasus Covid ini di luar Jawa itu menunjukan peningkatan. Salah satunya di Provinsi Kaltim. Maka saya datang untuk melakukan koordinasi terhadap apa yang sudah dilaksanakan di Kaltim,” kata Ganip kepada wartawan.

Hasil koordinasinya, Ganip menilai jika apa yang dilakukan oleh Gubernur Kaltim hingga bupati dan wali kota dalam penanganan pandemi sudah cukup baik. Namun, masih ada yang perlu dibenahi, sebab kasus positif Covid-19 di Kaltim masih tinggi. “Pertama, mengenai penanganan orang yang terkonfirmasi positif. Ini kan ada penggolongannya, ada OTG ringan, OTG sedang, dan berat. Nah ini masing-masing ada treatmentnya. Untuk yang diizinkan isolasi di tempat terpusat itu orang yang bergejala. Ini harus ditata,” jelasnya.

Dari pengalaman penanganan di Jawa dan Bali, lanjut Ganip, banyak pasien yang mengalami pemburukan setelah dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis. Ia menduga, saat pasien tersebut melakukan isolasi mandiri tidak dimonitoring dengan baik. Atau kemungkinan memiliki komorbid dan sudah lanjut usia.

“Bisa juga tempat isolasi mandirinya tidak memenuhi syarat. Makanya nanti akan diatur lagi. Mana yang bisa isolasi mandiri, hingga yang dirawat di rumah sakit,” tuturnya. Di sisi lain, Ganip memberikan apresiasi sebab masyarakat Kaltim disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan Covid-19. “Tapi ini tidak boleh sesaat, harus dijalankan terus menerus,” ucapnya. (pro)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X