JAKARTA– Ketua Badan Baznas Noor Achmad mengatakan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang masuk bisa jadi penyangga penanganan Covid-19 dari pemerintah. Untuk itu tahun ini Noor menargetkan Baznas pusat bisa menghimpun dana ZIS hingga Rp 1 triliun.
Dia mengakui target penghimpunan dana ZIS hingga Rp 1 triliun tersebut sangat besar. Noor mengatakan dengan target tersebut, realisasinya nanti bisa di kisaran Rp 660 miliar. ’’Harapan kami (penghimpunan, Red) Rp 1 triliun bisa tercapai. Disalurkan diantaranya untuk penanganan Covid-19 atau penyangga pemerintah,’’ katanya di sela menerima hasil audit wajar tanpa pengecualian (WTP) (3/8).
Noor menjelaskan tahun lalu dana ZIS yang dihimpun Baznas mencapai Rp 386 miliar. Perinciannya adalah Rp 305 miliar dari dana zakat, Rp 85 dari infak, dan sisanya dari dana sosial lainnya. Kemudian penyalurannya mencapai Rp 385 miliar. Dia mengatakan penyaluran paling banyak dalam rangka penanganan Covid-19.
’’Seperti untuk fakir miskin yang juga terdampak Covid-19,’’ tuturnya. Dia mengatakan tahun ini penyaluran dana ZIS yang masuk ke Baznas juga masih didominasi untuk penanganan Covid-19. Mulai dari sektor kesehatan sampai penguatan ekonomi masyarakat kecil.
Pimpinan Baznas Saidah Sakwan mengatakan penggunaan dana ZIS untuk penanganan Covid-19 cukup besar. Tahun lalu secara nasional dia mengatakan penggunaan dana ZIS untuk penanganan Covid-19 mencapai Rp 1,5 triliun. ’’Tahun ini harapannya naik,’’ tuturnya.
Saidah mengatakan meskipun di tengah pandemi, semangat masyarakat untuk menyalurkan dana sosial masih sangat tinggi. Diantaranya terlihat dari program kurban online yang mereka lakukan, naik 126 persen dibandingkan tahun lalu. Dia menjelaskan di antara program penanganan Covid-19 yang dilakukan Baznas seperti menyiapkan ruang isolasi mandiri sebanyak 500 kamar. Kemudian membantu pemulasaraan jenazah pasien Covid-19, khususnya yang isolasi mandiri. Kemudian juga memberikan paket penguat imunitas untuk para tenaga kesehatan. (wan)
