Seluruh Penduduk Wuhan Dites Covid-19, Takut Lockdown Lagi Penduduk Borong Belanjaan

- Kamis, 5 Agustus 2021 | 09:46 WIB
Otoritas setempat mendeteksi adanya penularan lokal Covid-19, diputuskan seluruh penduduk Wuhan wajib dites
Otoritas setempat mendeteksi adanya penularan lokal Covid-19, diputuskan seluruh penduduk Wuhan wajib dites

BEIJING – Wuhan, Hubei, Tiongkok, tak mau mengulang sejarah. Dikuntara selama berbulan-bulan akibat Covid-19. Karena itu, ketika otoritas setempat mendeteksi adanya penularan lokal Covid-19, diputuskan seluruh penduduk wajib dites. ’’Wuhan dengan sigap meluncurkan tes asam nukleat untuk 11 juta penduduknya,’’ ujar pejabat senior Wuhan Li Tao (3/8) seperti dikutip Agence France-Presse.

Bukan hanya tes massal, sebagian zona industri dan teknologi di Wuhan juga ditutup sementara. Imbas dari kebijakan tersebut, penduduk langsung menuju pusat-pusat perbelanjaan dan memborong berbagai keperluan. Mereka takut bakal ada lockdown jangka panjang lagi. Pemerintah berusaha membuat penduduk tidak panik dengan menyatakan suplai kebutuhan mencukupi dan harga tetap stabil.

Sehari sebelum kebijakan itu diambil, ada 7 penularan lokal yang ditemukan di antara para pekerja migran. Padahal, selama setahun tidak ada kasus lokal di Wuhan. Sebagai pengingat, di kota inilah virus Covid-19 untuk kali pertama muncul. Ia dulu dikuntara mulai 23 Januari hingga 8 April 2020 demi meminimalkan penularan.

Tiongkok selama ini menerapkan strategi nol penularan. Jika ada satu kasus terdeteksi, semua yang terkait akan langsung dites dan diisolasi sementara. Namun, adanya varian Delta membuat strategi tersebut sulit diterapkan karena penularan kian cepat. Sejak pertengahan Juli, ada lebih dari 400 kasus penularan domestik yang dilaporkan. Kemarin ada 61 kasus penularan domestik baru.

Wakil Direktur Pusat Kontrol Penyakit Provinsi Hubei Li Yang mengungkapkan, kasus di Wuhan, di Kota Jingzhou dan Huanggang, ditengarai masih berkaitan dengan ledakan penularan di Huainan, Jiangsu. Ia berawal dari penularan di Bandara Nanjing, Jiangsu, yang diduga muncul lewat penerbangan dari Rusia. Klaster Bandara Nanjing itu kini sudah menyebar ke 20 kota di belasan provinsi.

Zhangjiajie, Hunan, yang selama ini menjadi destinasi wisata juga lockdown sementara. Pekan lalu semua tempat yang menjadi jujukan turis ditutup. Kemarin, mereka menegaskan tidak ada satu orang pun yang boleh keluar dari Zhangjiajie. ’’Semua penduduk, turis, dan personel lainnya dilarang meninggalkan Zhangjiajie.’’ Bunyi pengumuman di Zhangjiajie Daily.

Beberapa kota lain juga menggelar tes Covid-19 masif meski tidak seperti di Wuhan. Misalnya saja Beijing yang mengetes jutaan penduduknya dan meminta semua yang kontak dengan orang positif Covid-19 untuk dikarantina. Turis juga dilarang masuk ke ibu kota Tiongkok tersebut. Penduduk juga diminta tidak keluar rumah kecuali untuk urusan penting. (sha/c17/bay)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X