Juni, Jumlah Penumpang Pesawat Meningkat

- Rabu, 4 Agustus 2021 | 13:43 WIB
Sebelum pemberlakuan pembatasan, penumpang pesawat naik.
Sebelum pemberlakuan pembatasan, penumpang pesawat naik.

SAMARINDA-Jumlah penumpang pesawat pada Juni mengalami peningkatan 51,08 persen. Selain angkutan udara, angkutan laut juga mencatat peningkatan sebesar 24,60 persen. Peningkatan ini disebabkan, larangan mudik pada Mei 2021, sehingga banyak yang melakukan perjalanan saat Juni atau sebelum penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Anggoro Dwitjahyono mengatakan, jumlah penumpang angkutan udara domestik pada Juni 2021 sebanyak 154,218 orang, atau naik 51,08 persen dibanding bulan sebelumnya. Peningkatan jumlah penumpang terjadi di semua bandara yang diamati, yaitu Bandara Badak Bontang – Bontang 62,39 persen, SAMS Sepinggan – Balikpapan 61,59 persen, Datah Dawai – Mahakam Hulu 48,18 persen, Kalimarau – Berau 47,06 persen, APT Pranoto – Samarinda 28,69 persen, dan Melalan – Kutai Barat 15,84 persen.

“Jumlah penumpang domestik terbesar melalui SAMS Sepinggan – Balikpapan, yaitu mencapai 102,851 ribu orang, atau 66,69 persen dari total penumpang domestik, diikuti APT Pranoto – Samarinda 36,068 ribu orang atau 23,39 persen,” jelasnya Selasa (3/8).

Dia mengatakan, jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri atau internasional pada Juni 2021 menunjukkan angka nol. Bandara yang melakukan penerbangan internasional di Kaltim hanya bandara SAMS Sepinggan - Balikpapan. Sama seperti angkutan udara, penumpang angkutan laut dalam negeri pada Juni 2021 tercatat 25,124 orang atau naik 24,60 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan jumlah penumpang terjadi di semua pelabuhan yang diamati, yaitu Pelabuhan Lho Tuan dan Tanjung Laut 59,06 persen, Pelabuhan Samarinda 34,89 persen dan Pelabuhan Semayang 2,30 persen.

Terpisah, Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Kaltim I Gusti Bagus Putra mengatakan, pada Juni penumpang memang mengalami peningkatan. Sebab, banyak yang menunda keberangkatan pada Mei, saat pelarangan mudik. Sehingga pada Juni banyak yang melakukan perjalanan seperti liburan, pulang kampung, dan sebagainya. Apalagi pada Juni belum ada aturan PPKM.

“Setelah Lebaran itu tidak ada PPKM, lalu syarat perjalanan hanya antigen saja. Jadi banyak yang berangkat,” jelasnya saat dihubungi Kaltim Post, Selasa (3/8).

Dia menjelaskan, banyak sekali keberangkatan saat setelah Idulfitri, banyak yang melakukan liburan utamanya ke Bali. Namun saat Juli, begitu PPKM disahkan pada 3 Juli seluruh perjalanan kembali mandek. Apalagi awalnya PPKM hanya sampai 20 Juli sehingga banyak yang menunda perjalanan. Ternyata PPKM terus diperpanjang sampai 9 Agustus mendatang.

Hal ini akan membuat jumlah penumpang kembali menurun setelah mulai bergairah pada Juni lalu. Pihaknya yakin, hingga pertengahan Agustus banyak yang masih menunda perjalanan. Apalagi saat PPKM, syarat keberangkatan jadi semakin sulit, selain harus mengantongi bukti PCR negatif, juga harus memiliki sertifikat vaksin. Ini akan menggerus seluruh perjalanan.

“Aturannya semakin ketat, syarat untuk perjalanan juga semakin banyak. Sehingga, jumlah penumpang bisa saja jadi sangat rendah, Juni lalu persyaratan masih tanpa vaksin jadi tidak sesulit sekarang,” pungkasnya. (ctr/tom/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Kerja Sama dengan SRC

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:49 WIB

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB
X