Dari Peluncuran Buku Kerajaan Martapura, Mempertanyakan Pelajaran di Sekolah tentang Kerajaan Tertua

- Selasa, 3 Agustus 2021 | 11:23 WIB
Tangkapan layar Gunung Martapura di Muara aman dan stempel dianggap bukti keberadaan kerajaan tertua di nusantara bernama Martapura.
Tangkapan layar Gunung Martapura di Muara aman dan stempel dianggap bukti keberadaan kerajaan tertua di nusantara bernama Martapura.

Di era kiwari, sejarah seharusnya bukan lagi sesuatu yang eksklusif. Dengan metodologi penelitian yang berkembang, keraguan terhadap sejarah yang sudah diperkenalkan di bangku sekolah, bisa dikaji. Termasuk soal sejarah kerajaan tertua di Indonesia.

 

NOFIYATUL CHALIMAH-Samarinda

 

SEJARAH banyak diperkenalkan di sekolah. Mulai dari bagaimana manusia hidup dari zaman purba, lalu membangun peradaban dengan kerajaan. Namun, bagi Ketua Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Pusat Sumardiansyah, sejarah bukanlah hal yang saklek. Perkembangan ilmu itu pasti. Guru di sekolah pun punya tugas tak hanya berpaku pada buku sejarah yang ada. "Tetapi juga berperan untuk mengembangkan pendidikan sejarah," terangnya dalam webinar “Meninjau Kembali Sejarah Kerajaan (Kutai) Martapura” pada Sabtu (31/7) siang.

Banyak pemahaman dan sejarah yang mesti dikaji lagi. Termasuk sejarah di Kaltim, tempat di mana kerajaan tertua di Indonesia. Ketua AGSI Kaltim Joni mengatakan, banyak pemahaman soal Kutai dan kerajaan tertua yang perlu dipelajari lagi. "Misalnya kenapa kerajaan tertua ada di pedalaman Kaltim, sangat jauh dari muara. Berjarak ratusan kilometer, termasuk ke pedalaman atau mengapa ada orang India sampai ke pedalaman Kaltim," ucap guru SMA 6 Samarinda ini.

Selain itu, yang perlu ditinjau kembali adalah urusan nama kerajaan. Selama ini, masyarakat mengetahui bahwa kerajaan yang pernah dipimpin Mulawarman adalah kerajaan Kutai. Padahal, tak ada sumber yang menyebut bahwa kerajaan yang berada di Muara Kaman itu bernama Kutai. Termasuk, banyak yang mengira bahwa kerajaan yang ada di Muara Kaman sama dengan Kerajaan Kutai Kartanegara yang kini ada di Tenggarong. Muhammad Sarip, adalah penulis sejarah asal Kaltim yang mengkaji soal hal ini. Dia menulis sebuah buku berjudul Kerajaan Martapura yang membedah soal kerajaan ini. Dalam kajian yang dia tulis dalam buku tersebut, disebutkan bahwa nama kerajaan tertua di Muara Kaman, bukanlah Kutai Martadipura seperti yang selama ini dipelajari.

Sumber sejarah dalam kajian kerajaan ini adalah tujuh prasasti yupa dari abad 5 Masehi serta Kitab Surat Salasilah Raja Dalam Negeri Kutai Kertanegara dari tahun 1849.

Dalam yupa itu, tak tertulis nama Kutai. Sebenarnya, nama Kutai dipakai peneliti sebagai pendekatan. Karena berdasarkan tempat ditemukannya yupa itu, yaitu di Muara Kaman. Akan tetapi, banyak buku pelajaran dan artikel yang begitu saja menulis kerajaan tertua di Indonesia adalah Kutai tanpa menyertakan catatan kaki tersebut.

"Kandungan teks yupa secara umum adalah riwayat tiga generasi raja. Dimulai dari Kundungga, Aswawarman, sampai Mulawarman," papar alumnus Sertifikasi Kompetensi Penulis Sejarah Kemdikbud itu. Sarip melanjutkan, di prasasti itu juga ditulis tentang masa kejayaan kerajaan pada pemerintahan Mulawarman dan upacara persembahan besar yang dinamakan Waprakeswara. Kemudian, dalam kitab Surat Salasilah Raja Dalam Negeri Kutai Kertanegara dari tahun 1849, tertulis kata “ing martafura” yang disusun dalam huruf Arab-Melayu tanpa ada huruf dzal. Lalu, alih-alih menulis Kutai Kartanegara Ing Martadipura, yang tertulis di stempel pada tahun 1999, justru Sultan Kutai Kertanegara Ing Martapura.

"Lalu, ada Gunung Martapura yang berada di seberang pusat kecamatan Muara Kaman," sambungnya. Sarip juga memaparkan bahwa kerajaan yang ada di Tenggarong dan di Muara Kaman adalah kerajaan yang berbeda. Kerajaan tertua yang bertempat di Muara Kaman adalah Kerajaan Martapura yang berdiri sekitar 400 Masehi dengan corak Hindu India. Sedangkan, Kutai Kertanegara adalah sebuah kerajaan yang berdiri pada 1300 Masehi di Kutai Lama dengan agama awal Hindu corak lokal, kemudian bertransisi menjadi Islam pada 1575.

Kutai Lama ini juga berada di dekat Delta Mahakam, jarak ke Muara Kaman mencapai ratusan kilometer ke arah hulu Sungai Mahakam. Dia melanjutkan, Kerajaan Martapura di Muara Kaman runtuh pada 1635 Masehi, sebabnya agresi militer dan unifikasi oleh Kerajaan Kutai Kertanegara. Lalu, tercetuslah nama lengkap Kerajaan Kutai Kertanegara Ing Martapura yang kini berada di Tenggarong. (riz/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X