Pemkot Review Desain Pasar Induk, Lokasi Tetap di Kawasan Kariangau

- Selasa, 3 Agustus 2021 | 10:47 WIB
Arzaedi Rachman
Arzaedi Rachman

BALIKPAPAN-Pemerintah Kota Balikpapan melakukan review desain pembangunan pasar induk yang direncanakan sudah cukup lama. Desain baru akan menjadi acuan pendanaan pembangunan pasar induk tersebut.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan Arzaedi Rachman mengatakan, rencana pembangunan pasar induk ini sudah cukup lama. “Saya lupa kapan dimulai. Namun rencana sebelumnya tidak jadi, karena investor yang akan membangun tidak ada kejelasan,” ucapnya, Minggu (1/8).

Kendati demikian, rencana pembangunan pasar induk ia tegaskan tetap berjalan. Target tahun depan untuk review desain rampung. Review desain ini ia jelaskan karena kondisi saat ini sudah berbeda dengan dulu.

“Akan ada perubahan desain. Kami akan memakai desain baru. Setelah itu akan kami ajukan untuk pendanaan proyek. Opsinya apakah memakai APBD kota, provinsi, atau APBN. Bisa juga dari investor yang mau membangun semuanya sampai rampung,” terangnya.

Adapun, anggaran untuk review desain mencapai Rp 200 juta. Ia menyampaikan, lokasi pasar induk tetap di kawasan Kariangau, Balikpapan Utara. Sebelumnya ada rencana di Balikpapan Timur, namun ia menegaskan tetap di Balikpapan Utara.

"Kita perlu pasar induk antara lain untuk menekan inflasi dan mengurai kemacetan. Ketika pasarnya sudah jadi tidak lagi jadi mubazir atau tidak berfungsi seperti seharusnya. Di pasar induk nanti akan ada fasilitas pendukung seperti gudang bagi distributor. Pasar rakyat, fokus menjual commodity yang siap dijual. Bukan lagi campur jadi satu seperti Pasar Pandansari,” terangnya.

Arzaedi menilai, keberadaan pasar induk di Kota Balikpapan sangat penting untuk mendukung keberadaan pasar tradisional. Pasar induk adalah pasar yang memasok barang dagangan untuk pasar-pasar lainnya di dalam suatu wilayah.

“Contohnya saja Pasar Pandansari, yang seharusnya pasar rakyat/tradisional, sudah seperti pasar induk. Lingkungannya pun tidak bersih dan kerap kali menimbulkan kemacetan, bebernya. Dirinya menambahkan, dengan keberadaan pasar induk, diharapkan dapat meningkatkan jaminan kelancaran terhadap ketersediaan bahan pokok. Pasalnya, sebagian besar bahan pokok yang ada di Kota Balikpapan berasal dari luar daerah, seperti Pulau Jawa dan Sulawesi.

“Rencana pembangunan pasar induk pun memiliki fungsi untuk menjaga disparitas harga bahan pokok di pasaran. Yang kita utamakan adalah bagaimana distribusi dari bahan pokok itu lancar dulu karena memang fungsi dari pasar induk itu," bebernya.

Saat ini, Balikpapan memiliki delapan pasar besar. Yaitu Pasar Pandansari, Pasar Klandasan, Pasar Damai, Pasar Sepinggan, Pasar Manggar, Pasar Teritip, Pasar Buton, dan Pasar Rapak. Itu tak termasuk sejumlah pasar-pasar lingkungan. (aji/ms/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X