Bersiasat saat Pandemi, Budi Daya Jamur Tiram, Setiap Baglog Hasilkan 0,5 Kilogram Per Hari

- Selasa, 3 Agustus 2021 | 10:43 WIB
Dimas dengan usaha jamur tiramnya.
Dimas dengan usaha jamur tiramnya.

Banyak cara agar tetap bertahan secara ekonomi di sela-sela terbatasnya akses sosial dampak dari pandemi Covid-19. Yaitu, mengembangkan budi daya jamur tiram putih sebagai cara mendapatkan tambahan uang belanja untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

 

Usaha yang satu ini, seperti yang ditekuni pemuda berusia belasan tahun bernama Dimas Lintar Anugerah. Warga Kompleks Perumahan Nenang Permai, Jalan Provinsi Km 4 Nenang, Kecamatan Penajam, Penajam Paser Utara (PPU) itu memanfaatkan luasan garasi rumahnya untuk menaruh ratusan baglog, wahana penyemaian tumbuhnya jamur kaya gizi itu.

“Kira-kira satu minggu lagi terhitung sejak sekarang (kemarin) segera tumbuh jamur-jamur tiram dari ujung baglog. Meski belum panen sudah ada pedagang, terutama pedagang sayur yang memesan untuk mereka jual lagi ke pelanggan,” kata Dimas Lintar Anugerah, kemarin.

Bibit jamur ia datangkan dari petani budi daya jamur dari Gunung Intan, Kecamatan Babulu, PPU, yang sudah meraup keuntungan rupiah cukup signifikan dibandingkan modal awal yang tidak sampai puluhan juta rupiah. Ia menyatakan senang karena juga mendapatkan bimbingan praktis dari pembudi daya jamur tiram dari Gunung Intan itu.

Sebenarnya, semula ia ingin mencari pekerjaan di luar rumah. Tetapi, lantaran situasi dan kondisi yang tidak menentu seperti sekarang ini ditambah pemberlakuan pemerintah agar warga tidak terlalu banyak melakukan aktivitas luar rumah, ia memutuskan untuk membuka usaha dari rumah saja. “Kebetulan ada garasi yang lama tidak dipakai. Ya, sudah, saya manfaatkan saja untuk pengembangan jamur tiram,” ujarnya.

Untuk kali pertama produksi jamur tiram dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan warga di lingkungan kompleks perumahannya saja. Apabila jumlah panennya melimpah kemungkinannya merambah pasar yang lebih luas. “Saya dibantu om saya Sugeng Supriyanto memasarkan hasil panen jamur tiram. Nah, saat ini sudah ada pedagang yang bersedia membantu membeli dan sekaligus memasarkannya,” kata dia.

Sugeng Supriyanto pula yang membuatkannya rak sederhana terbuat dari kayu sungkai. Ada dua rak di sisi kiri dan kanan dinding garasi, yang mampu menampung sampai tiga ribu baglog. “Ya, untuk sementara ini masih di bawah 200 baglog. Kemungkinannya nanti ditambah,” kata Sugeng Supriyanto yang alumni Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda itu.

Dimas Lintar Anugerah mengatakan, budi daya jamur ini sangat mudah dan tidak membutuhkan modal besar. Cukup mengandalkan suhu ruangan yang stabil, dan lembap, hasil panennya pun dapat dipetik setiap hari. Setiap baglog diperkirakan menghasilkan jamur sebesar 0,5 kilogram per hari. “Harga satu kilogram jamur tiram saya patok Rp 30 ribu saja. Jadi, masih ada margin untuk pedagang sayur menjualnya lagi ke pelanggannya dengan harga di atas itu,” katanya.

Dia menambahkan, keunggulan jamur ini cukup baik untuk kesehatan. Referensi yang dia dapatkan jamur ini mengandung banyak zat yang penting bagi tubuh, di antaranya serat, beta glucan (membantu menjaga kesehatan jantung dan sistem kekebalan tubuh), vitamin B, mineral, kalium, dan beberapa jenis karbohidrat. Jamur ini juga baik dikonsumsi karena bebas lemak, rendah kalori, dan bebas kolesterol. “Saya optimistis usaha ini mendatangkan pundi-pundi rupiah. Apalagi, masih sangat jarang warga yang menekuni budi daya jamur ini, terkhusus di wilayah Penajam,” katanya, menandaskan.(a/pro)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X