Pembangunan infrastruktur di Sangatta menjadi perhatian Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman. Orang nomor satu di Kutim itu telah meminta Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kutim untuk menindaklanjuti dengan mengusulkan penganggarannya agar dapat terselesaikan.
SANGATTA – Ada lima titik yang menjadi perhatian politikus PKS itu. Di antaranya permasalahan genangan yang kerap terjadi di Jalan Dayung, Sangatta Utara. Dia menilai, sebagian penyebabnya adalah drainase yang tidak memadai.
“Saluran pembuangan menuju Polder Sangatta juga tidak efektif. Termasuk Jalan AMD, kalau hujan lumpurnya luar biasa. Di sana ada SMA 1 Sangatta Selatan dan SLB (Sekolah Luar Biasa). Kasihan anak-anak kalau hujan lebat. Insyaallah bisa dikerjakan tahun depan dengan pengecoran,” ungkapnya.
Terkait Jalan Sawito Pinrang, yang terletak tepat di tepi Kanal Tiga, perlu diberi penanganan. Sebab, terdapat permukiman warga dan satu pesantren di dalamnya. Bahkan, kawasan itu juga baik untuk pengembangan nelayan di Kutim.
“Kalau jalan itu bagus, saya yakin sepanjang jalan itu perahu nelayan bisa bersandar. Sehingga, kegiatan nelayan akan semakin banyak. Tentu berdampak pada perekonomian masyarakat. Apakah dikerjakan melalui APBD 2022, lihat situasinya dulu. Yang pasti akan dijadikan program prioritas,” ucapnya.
Terkait Jalan Ringroad, memang masih terhambat pembebasan lahan. Ardiansyah mengaku sudah meminta untuk diselesaikan. Dari kelima infrastruktur tersebut, dia meyakini dapat dikerjakan tahun depan.
“Termasuk jalan ambles di Jalan Soekarno-Hatta. Memang sudah lama ambles. Segera diselesaikan tahun depan. Kan sudah ada perencanaan untuk perbaikan beberapa tahun yang lalu. Bukan masalah besar. Tidak juga memakan anggaran begitu besar. Kecil-kecil saja,” pungkasnya.
Sebelumnya, Plt Kepala DPU Kutim Witono tak menampik, bahwa pihaknya mendapat instruksi untuk segera menuntaskan infrastruktur tersebut. Mengenai Jalan Ringrong, belum dituntaskan lantaran proses pembebasan lahan masih berproses.
“Kalau memang sudah selesai, dan dijadikan program prioritas pasti kami kerjakan. Kami akan merapatkan lebih lanjut dengan semua pihak yang berkaitan,” ujarnya.
Sedangkan Jalan Sawito Pinrang, memang ada permohonan peningkatan badan jalan. Pihaknya pun sudah meninjau, apakah dapat diberi penanganan tersendiri. Bisa juga diusulkan untuk dikerjakan melalui APBD 2022.
“Di sana sudah ada beberapa perumahan. Ada pengembangan kawasan nelayan di bagian ujungnya. Tapi, akan dilihat kembali untuk dilakukan penanganan secara bertahap,” paparnya.
Mengenai Jalan AMD, dia mengaku sudah beberapa kali akan ditangani. Pada 2020 sudah diberikan penanganan, memang tidak maksimal. Apalagi tahun ini tidak ada anggaran dialokasikan untuk perbaikan jalan tersebut.
“Kami harap tahun depan dapat alokasi anggaran. Kami akan usulkan. Minimal dapat dikerjakan hingga batas SMA 1,” harapnya.