Agenda pemusatan latihan daerah (puslatda) yang digagas KONI Kaltim terasa hambar jika tak dibarengi uji tanding. Ajang try out dianggap penting, mengingat dua tahun terakhir setiap cabang olahraga minim kejuaraan akibat pandemi.
SAMARINDA - Ketua Pengurus Provinsi Asosiasi Bola Tangan Indonesia (Pengprov ABTI) Kaltim Suryadi Gunawan menuturkan, pihaknya berupaya memberangkatkan atlet ke Jawa Tengah. Ada serangkaian agenda penting yang sudah disiapkan di beberapa kota.
"Sebenarnya akhir Juli kami sudah rencanakan izin berangkat ke tiga kota di Jawa Tengah. Namun, di tempat tujuan try out kami tersebut sedang PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Jadi belum bisa terlaksana," ujar Suryadi.
Try out belum bisa terlaksana bukan berarti pebola tangan Kaltim bersantai. Suryadi menyebut, timnya terus berlatih melanjutkan program selama puslatda ini.
"Program tetap lanjut. Kami juga terus berkonsultasi dengan pihak binpres (Bidang Pembinaan dan Prestasi) KONI Kaltim dan konsultan teknik. Sebab, kami wajib melakukan try out untuk mengukur sejauh mana kemampuan anak-anak," jelasnya.
Wajar jika Suryadi memperjuangkan ajang try out bagi atletnya. Hal tersebut demi kepentingan prestasi yang ingin dicapai pada PON Papua 2021.
"Mereka yang sudah uji tanding saja belum tentu juara, apalagi kami yang hanya rutin berlatih. Paling tidak, syarat untuk menjadi pemenangan bisa kami lengkapi yakni agenda try out. Sebab, jujur saja selama dua tahun ini kami belum pernah bertanding dengan lawan yang sepadan," harapnya. (*/abi2/k16)