TANJUNG REDEB – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Kampung Labanan Makmur dan Kampung Labanan Makarti, Kecamatan Teluk Bayur, Kamis (29/7) sekira pukul 14.00 Wita. Mendapat informasi tersebut, tim Pemadam Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Damkar BPBD) Berau melakukan pemadaman.
Menurut Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan dan Logistik, BPBD Berau, Azkar menuturkan, pihaknya menurunkan empat truk serta satu mobil pemadam kebakaran dari perusahaan sawit di lokasi terdekat. “Areanya cukup luas. Dua lokasi ini kurang lebih 3 hektare yang terbakar,” ucapnya.
Ia melanjutkan, lahan yang terbakar adalah lahan gambut, sehingga api dengan cepat membesar. Pihaknya bersama personel TNI Polri melakukan penyiraman agar api tidak menyebar. “Kami khawatirkan akan muncul kembali titik api,” ujarnya.
Azkar melanjutkan, butuh waktu dua jam lebih untuk memadamkan si jago merah yang mengamuk di lahan tersebut. Azkar juga mengimbau kepada warga agar mengurangi aktivitas pembukaan lahan dengan cara dibakar. Sebab, saat ini cuaca sedang panas.
“Angin cukup kencang. Kami tidak bisa pastikan penyebab kebakaran. Dugaan sementara karena cuaca panas,” katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Kimatologi, dan Geofisika (BMKG) Berau, Tekad Sumardi mengatakan, saat ini Berau akan memasuki puncak musim panas yakni Agustus–September. Hal ini membuat suhu mencapai 35 derajat celsius. “Bukan tidak mungkin, seluruh lahan berpotensi terbakar,” ujarnya.
Ia melanjutkan, puncak musim panas berpengaruh pada kekeringan lahan. Sumber air yang terserap membuat tanaman menjadi kering, sehingga menyebabkan hutan dan lahan sangat sensitif untuk terbakar. “Untuk Berau, ada lima titik api yang terpantau yakni di Biatan, Gunung Tabur, Segah dua lokasi dan Teluk Bayur,” tegasnya.
Ia mengingatkan kepada warga, apabila membuka lahan agar tidak melakukan pembakaran agar tidak terjadi karhutla dan meluas. Hal ini bisa diperparah dengan kondisi musim kemarau saat ini. “Semua berkemungkinan. Jika hendak buka lahan sebaiknya dengan cara tradisional saja,” pungkasnya. (hmd/ind/k16)