BALIKPAPAN - Kota Minyak berhasil mempertahankan penghargaan Kota Layak Anak (KLA) untuk kategori Nindya. Ini merupakan penghargaan yang kedua dalam tiga tahun terakhir.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga berencana (DP3AKB) Balikpapan Sri Wahyuningsih mengatakan, sebenarnya peringkat Nindya ini sudah diperoleh pada 2019. Tahun lalu tidak ada penilaian dari pusat.
“Kemudian dilakukan lagi penilaian (tahun 2021) tetapi tetap dengan mempertimbangkan kondisi pandemi covid-19. Intinya karena pandemi ada beberapa kebijakan,” katanya, saat menerima penghargaan melalui Zoom, Kamis (29/7).
Dia mengungkapkan, sebenarnya penghargaan tersebut merupakan proses menuju Kota Layak Anak. Karena sebenarnya ada 24 indikator yang harus dipenuhi daerah.
Kata dia, hingga saat ini belum ada daerah yang bisa memenuhi 24 indikator tersebut. Baru masuk KLA kategori Pratama, Madya, Nindya dan Utama.
“Kan ada 24 indikator dalam 5 klaster itu. Kalau sudah terpenuhi semua 24 indikator, poinnya 100. Maka kita disebut layak anak,” bebernya.
Untuk kategori utama ada empat daerah. Yakni Surabaya, Surakarta, Denpasar maupun Jogjakarta. “Kelemahan kita masih ada, karena kita masih dalam tataran menuju kota layak anak,” katanya.
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud juga mengatakan, penilaian dari pusat ini merupakan suatu penghargaan dan beban bagi Kota Minyak.
“Artinya, Balikpapan berperan aktif dalam melindungi anak. Peranan ibu dan bapak di masyarakat sangat penting,” tuturnya. (aji/ms/k15)