BALIKPAPAN-Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) berencana menganggarkan Rp 22,8 miliar untuk PSU (prasarana, sarana dan utilitas umum) di Kota Minyak. Kepala Disperkim Kota Balikpapan Ketut Astana mengatakan, untuk tahun depan anggaran sebesar Rp 22,8 miliar memang tak ideal. Angka tersebut jauh jika dibandingkan anggaran tahun-tahun sebelumnya yang menyentuh angka hingga Rp 45 miliar.
“Kalau sebelumnya kan Rp 43 miliar bahkan Rp 45 miliar. Kondisi saat ini sedang pandemi, jadi harus bisa dimaklumi,” ujarnya.
Meskipun untuk tahun depan Disperkim akan mengelola fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial perumahan. Sedangkan pemakaman dan taman dikelola Dinas Lingkungan Hidup (DLH). “PSU (prasarana, sarana dan utilitas umum) diserahkan ke kami, kami yang kelola,” ujarnya.
Namun, soal anggaran yang akan dilokasikan untuk pengelolaan PSU fasum dan fasos. “Diserahkan ke kami, kami yang kelola, cuma nggak ketemu anggarannya berapa,” bebernya. Menurutnya, ada enam lokasi PSU yang diserahkan ke Pemkot Balikpapan. “Pendidikan yang di Perumahan Regency, kemudian ada juga yang Perumahan Wika,” ujarnya.
Kata dia, dari usulan alokasi anggaran Disperkim, 2022 rencananya termasuk untuk program bedah rumah. “Bidang pemukiman yang tadi kita bicarakan bedah rumah kumuh,” ujarnya.
Sedangkan untuk perumahan programnya lebih penekanan pada pendataan maupun sosialisasi. Pembangunannya di developer. Nanti pengawasannya, dan sosialisasi penyerahan PSU di Disperkim. (aji/ms/k15)