SAMARINDA - Dari target vaksin 2,84 juta orang di Kaltim, saat ini capaian vaksin di Kaltim untuk dosis pertama baru 17,35 persen dan dosis kedua 9,97 persen. Saat ini, vaksinasi sudah diberikan ke masyarakat umum.
Meski capaian vaksin belum sampai setengahnya, Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Padillah Mante Runa cukup bersyukur karena saat ini masyarakat berlomba-lomba untuk divaksin. Tidak seperti awal dahulu yang harus dipaksa untuk vaksin. Animo masyarakat saat ini memang begitu antusias. Tempat-tempat vaksinasi selalu dipadati. "Kalau dahulu orang-orang pada takut. Sekarang sudah tidak lagi," imbuhnya.
Dengan makin banyak masyarakat yang divaksin, maka kemungkinan munculnya herd immunity atau kekebalan kelompok bisa terjadi. Di sisi lain, vaksin juga membuat seseorang tak bergejala berat ketika dia terpapar covid-19. Sehingga, risiko kematian pun menjauh dan peluang segera sembuh makin besar.
Dari 10 kabupaten/kota di Kaltim saat ini, capaian vaksinasi paling tinggi di Mahakam Ulu dengan capaian vaksin pertama 30,61 persen. Kemudian, disusul Bontang yang mencapai 27,65 persen. Namun, ada pula yang persentasenya masih rendah seperti Kutai Timur yang hanya 10,52 persen. Serta Paser yang hanya 10,91 persen.
Saat ini sebenarnya salah satu fokus untuk menekan kasus covid 19 adalah kondisi di hulu. Jadi, bagaimana menekan dan memutus rantai penularan agar jumlah pasien ataupun masyarakat yang terpapar covid 19 tidak meningkat drastis. Vaksinasi pun menjadi upaya preventif.
Mengingat, diibaratkan jika keran di hulu itu selalu dibuka, atau tidak ada upaya untuk menekan rantai penularan ataupun memutuskannya, maka seberapapun jumlah kapasitas rumah sakit yang ada di Kalimantan Timur, tentu tidak akan mencukupi dan akan selalu over kapasitas. "Jadi, penting sekali menutup keran ini," kata Padillah. (nyc)