Tiap Tenda Hanya Diisi 6 Jamaah, Denda Lepas Masker Rp 3,8 Jutaan

- Jumat, 30 Juli 2021 | 10:09 WIB
BERHAJI DI TENGAH PANDEMI: Suryanto Dulaseh saat mengikuti rangkaian ibadah haji 2021. DOKUMEN PRIBADI
BERHAJI DI TENGAH PANDEMI: Suryanto Dulaseh saat mengikuti rangkaian ibadah haji 2021. DOKUMEN PRIBADI

Berbeda dengan tahun lalu, Suryanto Dulaseh dan jamaah lain cukup menunjukkan bukti telah divaksin dan tak perlu menjalani karantina wajib di rumah. Pengalaman haji pertamanya yang berawal dari nekat saat mendaftar.

 

M. HILMI SETIAWAN, Jawa Pos, Jakarta

 

SALAT Subuh telah beberapa saat sebelumnya dia tunaikan. Suryanto Dulaseh mengecek ponsel dan betapa kagetnya mendapati pesan pendek itu.

SMS (short message service) resmi dari pemerintah Arab Saudi, negeri tempat dia bekerja dan bermukim sejak Juli 2020. Dalam pesan yang masuk ke ponselnya pada pukul 02.00 waktu setempat itu, pria 39 tahun tersebut disebut lolos persyaratan sebagai calon jamaah haji 2021.

Pagi pada 17 Zulkaidah (27 Juni) lalu itu pun terasa begitu indah bagi guru kelas IV SD di Sekolah Indonesia Riyadh tersebut. Haru, bahagia, bercampur aduk.

Betapa tidak, di antara setengah juta pendaftar haji, hanya 60 ribu yang lolos saringan karena pembatasan kuota akibat pandemi Covid-19. Dan, dia bersama 326 warga negara Indonesia (WNI) lain termasuk di dalamnya.

Yang boleh mendaftar itu pun hanya warga Saudi dan ekspatriat yang tinggal di negeri monarki tersebut. Salah satu syaratnya punya iqamah atau surat izin tinggal bagi warga negara asing.

Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali yang juga ikut berhaji tahun ini mengatakan, syarat lainnya adalah usia 18–65 tahun. Juga tidak memiliki penyakit kronis dengan melampirkan surat keterangan sehat dari rumah sakit di Arab Saudi. ”Syarat lainnya adalah sudah divaksin Covid-19 dua kali atau satu kali bagi para penyintas Covid-19 dengan vaksin yang ditentukan pemerintah Saudi,” katanya.

Pada hari itu juga, sampai pukul 11.00, Suryanto harus sudah memilih paket pelayanan haji yang tersedia. Dan, tiga jam berikutnya, dia harus sudah membayar paket haji yang dipilih.

Ada tiga paket yang bisa dipilih. Mulai 12 ribu riyal (Rp 46,3 jutaan); 16 ribu riyal (Rp 61,8 jutaan); dan 18 ribu riyal (Rp 69,5 jutaan). ”Saya pilih paket paling hemat,” ujarnya saat diwawancarai Jawa Pos secara virtual Senin malam lalu (26/7).

Ditambah aneka pajak, Suryanto menyetor uang 14 ribu riyal (Rp 54 juta) dan mendapat kembalian 60 riyal (Rp 231 ribuan). Paket tersebut sudah meliputi seluruh pelayanan haji di Makkah, termasuk di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).

Seperti tahun lalu, kegiatan haji tahun ini hanya berpusat di Makkah. Tidak ada kunjungan ke Madinah untuk berziarah di Masjid Nabawi.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X