TANA PASER - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Paser Ahmad Hadi Wijaya menyampaikan kebutuhan tenaga medis khususnya dokter, masih sangat kurang di Bumi Daya Taka. Harusnya di tiap kecamatan, minimal ada tiga dokter umum.
Terlebih jika salah satu dokter bertindak sebagai pimpinan atau kepala puskesmas yang mengurusi administrasi dan manajemen, maka bisa dipastikan dokter lainnya bakal kewalahan.
Di samping itu, Kabupaten Paser yang luas wilayahnya memiliki sepuluh kecamatan menjadi kendala petugas medis melakukan upaya penanganan promotif dan preventif.
“Beban kerja bertambah jika puskesmas sebagai tempat rawat inap dan pelayanan emergency,” kata dokter spesialis anak itu kepada Kaltim Post, Rabu (28/7).
Hadi menyebut, total dokter di Paser hanya 126 orang, dengan jumlah dokter spesialis hanya 32 orang. Sisanya dokter umum dan dokter yang bertugas di klinik swasta. “Tapi syukurnya pada penerimaan CPNS 2021 ini, ada tambahan sepuluh dokter umum, satu dokter spesialis jantung, dan tujuh dokter gigi,” ujarnya.
Sementara untuk dokter spesialis paru-paru yang kini sangat dibutuhkan untuk penanganan Covid-19, hanya ada dua orang di Paser. (jib/kri/k16)