SAMARINDA - Penerapan PPKM Level 4 yang diberlakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda sejak 26 Juli 2021 lalu membuat masyarakat lebih mawas diri terutama saat beraktivitas di luar rumah. Kewajiban menggunakan masker dan jaga jarak menjadi kebiasaan baru yang harus di taati.
Meski rata-rata masyarakat sudah patuh dan paham akan aturan ini. Tim gabungan yang bertugas di pos penyekatan depan Bandara Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto (APT Pranoto) Samarinda yang terletak di Jalan Poros Samarinda-Bontang, Kelurahan Sungai Siring, Kecamatan Samarinda Utara tetap melakukan pemantauan dan penindakan jika ada pelanggaran.
Setiap pagi pengendara yang melintas di jalur antar kota diperiksa. Mulai dari identitas, suhu tubuh hingga ketaatan prokes selama dalam perjalanan. Tak sampai disitu, swab antigen dilakukan jika petugas mendapati warga asal luar Samarinda.
"Ada 13 warga dari Muara Badak dan Bontang yang kami periksa. Dan seluruhnya negatif Covid-19 dari hasil swab antigen yang kami lakukan." ucap Kapolsekta Sungai Pinang, Kompol M Jufri Musa.
Meski semua pengendara sudah patuh namun pihak tim gabungan dari Polsek Sungai Pinang, Koramil 0901-02/Sungai Pinang, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Dinas Kesehatan dan Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda akan tetap bekerja hingga masa PPKM level 4 selesai.
"Kami menunggu keputusan pimpinan saja. Yang jelas selama pos penyekatan berdiri kami akan tetap memantau pergerakan warga baik yang masuk maupun yang keluar Samarinda dari wilayah utara ini," terang Jufri. Keberadaan pos penyekatan di depan bandara diakui warga sedikit banyak berpengaruh pada warga sekitar. Ketaatan warga pada prokes diharapkan bisa membendung masuknya virus korona yang di bawa dari luar Samarinda.
"Bagus saja. Jadi warga dari luar terdata dan tersaring dengan baik. Dan saya perhatikan selama pos penyekatan berdiri sudah ada perubahan. Warga jadi patuh menggunakan masker," ungkap Herry (39) warga Sungai Siring.
SESAMA WARGA MAKIN PEDULI
Kekompakan dan kepedulian warga di lingkungan Kelurahan Teluk Lerong Ulu (TLU), Sungai Kunjang Samarinda patut diacungi jempol. Semua elemen warga bersatu membantu warga lain yang terpapar virus korona (Covid-19) dan sedang menjalani isolasi mandiri (isoman). Mulai ketua RT, anggota Karang Taruna TLU hingga relawan yang tergabung di Balakarcana Cendana turun tangan membuat dapur umum.
Tujuannya adalah memasak untuk memenuhi kebutuhan makan para warga yang sedang menjalani isoman. Lurah TLU, Rusmin Nuryadin mengaku sangat bangga dan mengapresiasi atas kepedulian relawan maupun anggota Karang Taruna. “Jadi di TLU ini tercatat ada 36 warga yang sedang menjalani isoman. Untuk meringankan beban mereka yang sedang isoman, muncul ide mendirikan dapur umum. Tujuannya membuatkan makanan untuk warga yang isoman. Kami terimakasih kepada Ketua RT 41 Sugiyo, relawan dari Balakarcana Cendana dan anggota Karang Taruna,” kata Rusmin.
“Selain itu, warga dan ketua RT lain juga kami sangat berterimakasih atas kepedulian serta kekompakan dalam membantu pendirian dapur umum, hingga membantu secara swadaya untuk pemenuhan bahan memasaknya,” kata Rusmin lagi. Untuk dapur umum yang ada, tercatat mulai Selasa (27/7/2021), warga sudah mulai memasak dua kali sehari.
Selanjutnya makanan yang sudah jadi kemudian diantar ke rumah-rumah warga yang sedang menjalani isoman. Demi keamanan, pengantaran tetap dilakukan dengan prokol kesehatan (prokes) ketat. Kemudian makanan diletakan di depan pintu, untuk mengantisipasi adanya kemungkinan penyebaran virus berbahaya tersebut.
“Sementara makanan diantara dua kali sehari. Siang dan malam. Nanti kita lihat kedepan seperti apa. Yang pasti ini bentuk dukungan warga di TLU terhadap warga lain yang sedang menjalani isoman. Ini adalah empati antarsesama warga sekaligus menunjukan, bahwa orang yang isoman bukan dikucilkan. Tapi harus didukung dan diberi semangat. Kita hadapi pandemi ini bersama-sama,” pungkas Rusmin. (pro)