Siapkan Rp 20 Miliar untuk Skema BLT, di Bontang Rumah Ibadah Dapat Subsidi Pembayaran Air-Listrik

- Rabu, 28 Juli 2021 | 13:50 WIB
ilustrasi
ilustrasi

BONTANG – Pemkot Bontang merencanakan penyaluran bantuan langsung tunai pada masa perpanjangan PPKM Level 4. Bantuan itu bersumber dari refocusing anggaran sebesar Rp 20 miliar untuk penanganan Covid-19. Delapan persen dari dana alokasi umum dan dana bagi hasil yang dikucurkan ke Bontang oleh pemerintah pusat.

Wali Kota Bontang Basri Rase mengatakan, rencana ini masih digodok skemanya oleh Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dissos-PM). Pun demikian dengan kriteria calon penerimanya nanti. BLT diprediksikan menyentuh angka Rp 250 ribu tiap kepala keluarga. “Itu di luar penerima PKH ataupun bantuan lainnya dari pusat,” kata Basri.

Nantinya bantuan itu bersifat tunai. Tidak lagi paket sembako seperti sebelumnya. Pertimbangan pemkot ialah untuk menghindari penyimpangan pendistribusian. Rencananya Dissos-PM akan melakukan validasi data lama. Penyaringan ini diperlukan supaya bantuan ini tepat sasaran.

“Data dari BPS dan PKH bisa dikombinasikan. Nantinya data lama itu diverifikasi. Ini lagi proses,” ucapnya. Target penyaluran BLT ini menurutnya lebih cepat semakin bagus.

Tak hanya itu, Pemkot Bontang juga berencana menyubsidi pembayaran rekening air dan listrik di sejumlah tempat ibadah. Dikatakan dia, tidak semua tempat ibadah mendapat. Hanya mereka yang keuangannya minim akibat pelaksanaan PPKM.

“Kalau yang kempas-kempis keuangannya kami bantu. Karena biaya operasional tetap dikeluarkan sementara pendapatan seret akibat dilarangnya peribadahan secara berjamaah,” tutur dia.

Direncanakan pemberian subsidi ini untuk satu bulan terlebih dahulu. Tetapi, tidak menutup kemungkinan ini diperpanjang seiring bertambahnya masa PPKM. Tentunya melihat kondisi keuangan daerah.

“Ini masih dibahas sehubungan dengan regulasi yang mengaturnya,” terangnya. Sementara, dikatakan Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dissos-PM) Kota Bontang Abdu Safa Muha untuk kriteria penerima bantuan tak jauh berbeda dengan penerima bansos tahun lalu.

Adapun kriteria penerima bantuan pada 2020 lalu yakni orang yang terdampak, belum menerima atau mendapatkan program keluarga harapan (PKH) dan bantuan langsung tunai (BLT) lainnya dari pemerintah pusat. Bantuan tersebut disalurkan per KK. “Paling tidak jauh dari itu nanti kriterianya. Jumlah penerima bantuan tahun lalu itu ada sebanyak 13.730 kepala keluarga,” ujarnya.

Selain itu, nantinya juga ada bantuan bagi UMKM dari pusat menyasar 14.142 penerima, tahun ini. Tiap pelaku usaha mendapat kucuran Rp 1,2 juta. Sementara bagi pasien isoman pemkot telah mendapatkan bantuan paket sembako dari CSR perusahaan. (*/ak/ind/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X