BONTANG – Pemkot Bontang merencanakan penyaluran bantuan langsung tunai pada masa perpanjangan PPKM Level 4. Bantuan itu bersumber dari refocusing anggaran sebesar Rp 20 miliar untuk penanganan Covid-19. Delapan persen dari dana alokasi umum dan dana bagi hasil yang dikucurkan ke Bontang oleh pemerintah pusat.
Wali Kota Bontang Basri Rase mengatakan, rencana ini masih digodok skemanya oleh Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dissos-PM). Pun demikian dengan kriteria calon penerimanya nanti. BLT diprediksikan menyentuh angka Rp 250 ribu tiap kepala keluarga. “Itu di luar penerima PKH ataupun bantuan lainnya dari pusat,” kata Basri.
Nantinya bantuan itu bersifat tunai. Tidak lagi paket sembako seperti sebelumnya. Pertimbangan pemkot ialah untuk menghindari penyimpangan pendistribusian. Rencananya Dissos-PM akan melakukan validasi data lama. Penyaringan ini diperlukan supaya bantuan ini tepat sasaran.
“Data dari BPS dan PKH bisa dikombinasikan. Nantinya data lama itu diverifikasi. Ini lagi proses,” ucapnya. Target penyaluran BLT ini menurutnya lebih cepat semakin bagus.
Tak hanya itu, Pemkot Bontang juga berencana menyubsidi pembayaran rekening air dan listrik di sejumlah tempat ibadah. Dikatakan dia, tidak semua tempat ibadah mendapat. Hanya mereka yang keuangannya minim akibat pelaksanaan PPKM.
“Kalau yang kempas-kempis keuangannya kami bantu. Karena biaya operasional tetap dikeluarkan sementara pendapatan seret akibat dilarangnya peribadahan secara berjamaah,” tutur dia.
Direncanakan pemberian subsidi ini untuk satu bulan terlebih dahulu. Tetapi, tidak menutup kemungkinan ini diperpanjang seiring bertambahnya masa PPKM. Tentunya melihat kondisi keuangan daerah.
“Ini masih dibahas sehubungan dengan regulasi yang mengaturnya,” terangnya. Sementara, dikatakan Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dissos-PM) Kota Bontang Abdu Safa Muha untuk kriteria penerima bantuan tak jauh berbeda dengan penerima bansos tahun lalu.
Adapun kriteria penerima bantuan pada 2020 lalu yakni orang yang terdampak, belum menerima atau mendapatkan program keluarga harapan (PKH) dan bantuan langsung tunai (BLT) lainnya dari pemerintah pusat. Bantuan tersebut disalurkan per KK. “Paling tidak jauh dari itu nanti kriterianya. Jumlah penerima bantuan tahun lalu itu ada sebanyak 13.730 kepala keluarga,” ujarnya.
Selain itu, nantinya juga ada bantuan bagi UMKM dari pusat menyasar 14.142 penerima, tahun ini. Tiap pelaku usaha mendapat kucuran Rp 1,2 juta. Sementara bagi pasien isoman pemkot telah mendapatkan bantuan paket sembako dari CSR perusahaan. (*/ak/ind/k15)