Bantuan kepada pasien Covid-19 yang melaksanakan isolasi mandiri (isoman) terus berjalan. Setelah Kecamatan Sungai Pinang, kini bantuan menyasar warga Kecamatan Samarinda Utara. Khususnya warga yang tinggal di Perumahan Bengkuring, Kelurahan Sempaja Timur.
Di wilayah ini, setidaknya ada 90 lebih warga menjalani isoman setelah terpapar virus corona. Rata-rata warga mengalami gejala ringan hingga sedang. Puluhan warga tersebut tengah menjalani pemulihan di rumah masing-masing.
Tim relawan dari ITS dan Mansyur Tuah yang membagikan bantuan hanya bisa bertegur sapa dengan jarak 2 meter untuk menyerahkan bingkisan bantuan isoman yang berisi mi, gula, teh, susu, obat-obataan, vitamin, teh jahe, hand sanitizer, masker dan buah-buahan.
"Kalau melihat kondisi warga yang melaksanakan isoman semua sehat dan stabil. Dan alhamdulillah bantuan yang diberikan disambut dengan baik meskipun hanya diserahkan di depan pintu saja," kata Wardiyanto, anggota ITS, Minggu (25/7/2021).
Selain menyerahkan bingkisan bantuan berupa sembako, relawan juga melakukan penyemprotan disinfektan. Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada warga lainnya.
"Semoga apa yang kami berikan dan lakukan bermanfaat dan meringankan beban para isoman ini," harap Wardiyanto.
Sementara, Lurah Sempaja Timur Agus Sukmana mengapresiasi giat sosial yang dilakukan relawan. Dirinya pun meminta kepada warga sekitar untuk tidak mengucilkan warga isoman, sebab mereka bagian dari masyarakat juga. "Harus tetap kita dukung dan semangati. Sehingga cepat sembuh dan berkumpul kembali di tengah masyarakat," tutup Agus.
ADOPSI ANAK YATIM
Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor mengambil inisiatif cepat untuk mengadopsi Alviano Dava Raharjo atau Vino. Vino adalah seorang anak berusia 9 tahun di Kampung Linggang Purworejo, Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat, yang menjadi yatim piatu usai kedua orang tuanya meninggal saat terpapar Covid-19.
Hal itu disampaikan Gubernur Isran Noor dalam dialog interaktif pada acara Sapa Indonesia Malam yang bertajuk "Orang Tua Meninggal Covid-19, Bocah Isolasi Mandiri Seorang Diri" di Kompas TV, Jumat (23/7). "Saya sudah bicara dengan istri dan anak-anak saya. Saya akan berkomunikasi dengan keluarga Vino. Saya akan ambil (adopsi) dia sebagai anak angkat. Tidak berpikir legal atau tidak legalnya, tetapi agar anak ini bisa berkembang. Saya punya rasa empati, kata ibu oke, tidak masalah. Kita ambil kalau dia mau. Mudah-mudahan dia mau. Kalau pun dia tidak mau, kita tetap melakukan pembinaan sampai pendidikan dia ke perguruan tinggi. Intinya siap menjamin pendidikan Vino," tegasnya.
Isran mengungkapkan mengetahui kabar meninggalnya orang tua Vino dari media online dan media sosial. Ketika ditanyakan tentang kebijakan pemerintah daerah terhadap kejadian ini, Isran menjawab bahwa kebijakan yang dilakukan sama, baik dari Pemprov maupun Pemkab/Pemkot di Kaltim, yaitu memberikan perhatian terhadap korban Covid-19. Melalui penanganan-penanganan yang dilakukan instansi terkait di masing-masing daerah.
"Untuk kejadian ini tidak ada by system, karena Covid-19 ini kejadiannya begitu saja. Jadi apa yang bisa kita lakukan, itulah yang kita lakukan saat ini. Yang jelas kejadian ini pertama kali, kebijakan pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten kota itu sama, yaitu bagaimana memperhatikan mereka yang sudah menjadi korban Covid-19," ungkapnya.
Terkait keinginan Gubernur Isran Noor yang ingin mengadopsi Vino, mewakili pihak keluarga, Margono yang mewakii keluarga menyampaikan terima kasih atas perhatian dari Gubernur. Sembari memberitahu bahwa Vino saat ini dalam keadaan baik dan sehat-sehat saja, sedang menjalani isoman. Keluarga dan tetangga yang mengawasi isoman Vino yang tidak bergejala.
"Terima kasih yang sebanyak-banyaknya atas niat baik Pak Gubernur, sekaligus mohon maaf yang sebesar-besarnya kalau masalah itu kami pihak keluarga di sini masih belum bisa memberikan jawaban. Karena yang memiliki kuasa atas itu adalah mbahnya yang di Jawa," kata Margono yang merupakan paman dari Vino. (pro)