Capaian Vaksinasi di Kaltim Masih Sangat Rendah

- Selasa, 27 Juli 2021 | 14:16 WIB
Muhajir Effendi di Balikpapan.
Muhajir Effendi di Balikpapan.

Capaian atau realisasi program vaksinasi Covid-19 di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) rupanya masih sangat rendah. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat kunjungan kerja ke Balikpapan, Senin (26/7).

“Berkaitan dengan vaksin, di Kaltim jumlah vaksinasi sangat rendah. Untuk tahap satu baru 22 persen dan tahap dua baru 10 persen,” kata Muhadjir kepada wartawan usai peninjauan di gudang farmasi milik DKK Balikpapan. Di gudang yang terletak di Kelurahan Mekar Sari, Balikpapan Tengah itu, Muhadjir menyebut masih ada cadangan vaksin tahap kedua yang nantinya akan dilakukan oleh TNI – Polri dan PUPR.

Dirinya pun meminta Dinas Kesehatan Kota agar cadangan tersebut dipergunakan seluruhnya untuk vaksinasi tahap pertama.
“Itu perintah bapak Presiden, tidak boleh ada vaksin yang tertahan di gudang alasan untuk cadangan vaksin kedua. Nanti vaksin kedua kita atur lagi,” ungkapnya.

Cadangan tersebut, lanjut Muhadjir, tidak terlalu banyak. Tapi saat ini tengah dilakukan langkah percepatan. “Besok sudah habis. Tapi nanti akan dijadwal. Ada TNI – Polri, BIN sesuai perintah Presiden supaya lembaga-lembaga tertentu juga mengambil langkah untuk percepatan,” tuturnya.

Selain itu, untuk obat-obatan juga sangat kurang. Ia melihat obat antivirus sisa 80 tablet dan ada yang 300 tablet. “Saya akan koordinasikan ke pusat supaya ada kepastian tentang obat,” ucapnya. Mengingat pasien isolasi mandiri karena status Orang Tanpa Gejala (OTG) atau gejala ringan juga ada yang naik menjadi gejala sedang hingga berat. Tetapi obat antivirus hanya disediakan di rumah sakit. “Padahal yang isolasi mandiri juga butuh obat,” sebutnya.

Pemkot Balikpapan sebenarnya telah mengalokasikan pengadaan obat-obatan di setiap Puskesmas menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). “Tentu saja anggaran sangat terbatas, karena itu akan kita bahas di tingkat pusat. Sebaiknya juga ada obat antivirus yang disediakan di setiap Puskesmas,” tandasnya. (Fredy Janu/Kpfm)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X