Pinjaman Online di Kaltim Diklaim Makin Produktif

- Selasa, 27 Juli 2021 | 12:13 WIB
ilustrasi
ilustrasi

Kucuran dana pinjaman online (pinjol) dari financial technology (fintech) berbasis peer to peer (P2P) lending mulai banyak dimanfaatkan sebagai modal kerja, bukan konsumsi. Akseleran mencatat total pinjaman usaha untuk tambahan modal pada triwulan II 2021 lebih dari Rp 400 miliar. Ini rekor tertinggi sepanjang hampir empat tahun terakhir. Terutama pada Juni yang mencapai Rp 160 miliar.

SAMARINDA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, total utang online di Kaltim pada 31 Desember 2020 mencapai Rp 1,45 triliun, dengan jumlah borrower mencapai 370.738 entitas. Angkanya naik signifikan sampai Mei 2021, di mana total borrower mencapai 498.332 entitas dengan total pinjaman sebesar Rp 2,03 triliun. Sementara di Kaltara mencapai 44.440 entitas dengan pinjaman Rp 164 miliar.

Tak hanya jumlah peminjam dan nominal utang yang meningkat, namun juga pemberi pinjaman online atau lender di Kaltim juga bertambah. Pada akhir 2020, jumlah lender asal Kaltim baru sebanyak 7.285 entitas, saat ini sudah bertambah menjadi 8.274 lender. Sedangkan Kaltara mencapai 758 entitas.

CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Tambunan mengatakan, di tengah pandemi pihaknya turut memfasilitasi kebutuhan modal kerja kepada sebanyak-banyaknya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kinerjanya tumbuh 154 persen pada triwulan kedua tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sepanjang periode April hingga Juni tahun ini, Akseleran telah menyalurkan total pinjaman usaha lebih dari Rp 400 miliar, dengan rekor tertinggi di sepanjang hampir empat tahun terakhir ini terjadi di bulan Juni yang mencapai sebesar Rp 160 miliar lebih.

Secara rata-rata bulanan di kuartal kedua ini, Ivan menyampaikan penyaluran pinjaman usaha Akseleran selama tiga bulan berturut-turut berhasil melampaui dari target yang ada dengan realisasi di kisaran Rp 140 miliar hingga Rp 160 miliar.

“Kami berusaha menjaga kinerja tetap apik, dengan cara memfokuskan pinjaman kepada setiap bisnis usaha yang cashflow-nya baik dan pembayaran pinjamannya dari invoice financing. Ini masih mendominasi di Akseleran dengan kontribusi sebesar 70 persen dari total penyaluran pinjaman usaha secara kumulatif,” tuturnya, Minggu (25/7).

Momentum pertumbuhan Akseleran di sepanjang kuartal kedua tahun ini turut menopang tumbuhnya total penyaluran pinjaman usaha selama semester pertama hingga 106 persen dibandingkan periode semester pertama 2020. Pemberian kredit di Akseleran difokuskan pada modal kerja, utamanya pada UMKM.

UMKM di sektor engineering atau konstruksi, business & consumer services, coal & related energy, retail (online merchant), dan oil & gas. Yang tak kalah menggembirakan adalah penyaluran pinjaman usaha Akseleran di luar Jawa pada semester I 2021 berhasil menembus angka Rp 100 miliar lebih atau tumbuh hingga 2,86 kali atau 186 persen, dibandingkan pencapaian di periode yang sama 2020.

“Secara kumulatif Akseleran telah menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp 2,68 triliun kepada 2.500 lebih peminjam,” terangnya.

Terpisah, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim Made Yoga Sudharma mengatakan, pelaku usaha memerlukan kucuran modal usaha. Utang online kerap dimanfaatkan bagi nasabah unbankable, untuk mendapatkan aliran dana.

Beberapa kelebihan fintech lending memang bermanfaat dalam membantu memulihkan ekonomi. Salah satunya kecepatan dalam menyalurkan dana, untuk para pelaku usaha yang kesulitan mendapat kucuran dana di perbankan, fintech bisa menjadi pilihan untuk membantu mempercepat pemulihan ekonomi.

“Fintech hadir sebagai jasa keuangan yang menghadirkan produk yang tidak ditawarkan oleh perbankan, sehingga bisa difokuskan pada modal usaha,” tuturnya. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X