Cara Unik Kedai Kopi Hadapi PPKM, Pilih Naikkan Harga untuk ASN dan Aparat

- Selasa, 27 Juli 2021 | 12:09 WIB
Firman Teguh Jayadi
Firman Teguh Jayadi

Biasanya,kedai atau kafe memberi promo potongan harga. Namun Kedai Anyar ini sebaliknya. Memberi promo kenaikan harga!

 

IQBAL SYAHRONI, Kabupaten, JP Radar Kediri

 

Warung kopi (warkop) di Desa Pelem, Kecamatan Pare itu tak terlalu banyak pembeli. Ada tiga lelaki yang tengah duduk-duduk sembari menghadapi cangkir minumannya. Ada juga makanan ringan di meja depan mereka. Teriknya sinar mentari di siang itu tak sampai mengganggu keasyikan mereka menikmati makanan dan minuman yang dipesan.

Warkop itu tak jauh dari RSUD Kabupaten Kediri (RSKK). Kalau ditarik garis lurus sekitar satu kilometer ke arah selatan. Namun, rutenya harus melalui jalan raya dari rumah sakit tersebut ke arah timur. Sekitar 50 meter kemudian belok ke selatan. Lurus terus hingga satu kilometer maka akan ketemu kedai ini.

Sebenarnya, tak ada yang aneh dengan kedai ini. Tempatnya seperti warkop kebanyakan. Berada di lokasi yang luas dengan banyak pepohonan. Meja dan kursi ditata di satu ruangan beratap namun tak berdinding. Mirip sebuah pendapa.

Yang unik, ada spanduk besar berwarna merah yang terpampang di bagian depan. Ada tulisan ‘promo’ dalam ukuran relatif besar. Sangat menarik perhatian bagi mereka yang melewati jalanan desa itu. Lebih menarik perhatian lagi, promo itu ternyata bukan promo turun harga. Melainkan promo naik harga. Lho?

“Promo naik harga ini khusus untuk ASN (aparatur sipil negara) dan aparat,” terang Firman Teguh Jayadi, 26, pemilik kedai.

Bila dilihat di banner itu, kenaikan harga yang dipromokan bikin alis kian melengkung. Setelah dipromokan, harga makanan dan minuman bisa naik jadi lima kali lipat! Kopi hitam yang biasanya Rp 5 ribu menjadi Rp 30 ribu. Bila ingin nambah gula harganya naik lagi Rp 5 ribu.

“Sekali lagi hanya khusus ASN, satpol PP, polisi, dan TNI lho Mas,” ujarnya disusul tawa renyah.

Ide promo unik itu justru muncul karena warungnya yang kian sepi di tengah pandemi. Terutama ketika pemerintah menetapkan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Seperti usaha-usaha lain, warungnya ikut terdampak. Pemasukan menurun drastis karena berkurangnya waktu operasi plus pengunjung. Akhirnya, dipasanglah promo itu dalam banner berukuran 3x2 meter.

“Ini bukan kritikan lho Mas. Hanya bentuk penyampaian aspirasi saja. Seharusnya ada rasa kepedulian terhadap pemilik warkop selama PPKM darurat ini,” akunya.

Lalu, mengapa hanya ASN dan aparat saja? Ia menilai bahwa penghasilan mereka tetap bisa cair selama PPKM darurat. Para aparat dan pegawai pemerintah, kondisi ekonominya cenderung baik-baik saja dan stabil dalam kondisi apapun. Termasuk dalam masa pandemi.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X