Kiat Tanpa Panik Ketika Anak Kena Covid-19 dan Isoman di Rumah

- Senin, 26 Juli 2021 | 12:06 WIB
Ilustrasi anak sakit. (Life and health)
Ilustrasi anak sakit. (Life and health)

Klaster keluarga memicu penularan Covid-19 pada anak. Ketika anak tertular Covid-19 dan gejalanya ringan, maka mereka bisa melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah. Sebagai orang tua ketika anak sakit, disarankan untuk tidak ikut panik.

Dalam seminar daring #BicaraSehat Rumah Sakit Universitas Indonesia dengan tema ‘Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental Anak saat Isolasi Mandiri’ diungkapkan per 18 Juni 2021, data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menunjukkan, proporsi kasus terkonfirmasi Covid-19 pada anak usia 0-18 tahun mencapai 12,5 persen dari total kasus yang terjadi di Indonesia. Atau singkatnya 1 dari 8 kasus terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia adalah anak-anak. Angka case fatality rate Covid-19 pada anak di Indonesia juga telah mencapai 3-5 persen dan ini merupakan angka kematian anak terbanyak di dunia.

Dokter Spesialis Anak RSUI dr. Fahreza Aditya Neldy, Sp.A mengatakan, anak yang terkonfirmasi Covid-19 dan sedang menjalani isolasi mandiri perlu mendapatkan pemantauan. Baik dari segi fisik maupun mental. Dokter Fahreza menjelaskan bahwa seperti pada orang dewasa, derajat Covid-19 pada anak juga dibagi menjadi empat kategori yaitu tidak bergejala, gejala ringan, gejala sedang, dan gejala berat.

“Pada anak yang tidak bergejala atau gejala ringan dapat melakukan isolasi mandiri di rumah, sementara anak dengan gejala sedang dan berat tidak boleh melakukan isolasi mandiri dan harus segera dibawa ke rumah sakit,” katanya secara daring baru-baru ini.

“Kita bisa membantu orang-orang yang sedang isolasi mandiri, dengan memberikan makanan, bahan dapur, mainan, serta doa. Tidak perlu merasa sedih dengan 14 hari melakukan isolasi mandiri, dalam satu tahun ada 365 hari, masih banyak hari-hari lain yang bisa kita jalani dengan melakukan hal-hal terbaik,” tegasnya.

Dokter Fahreza memberikan beberapa tips kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada saat anak melakukan isolasi mandiri di rumah. Apa saja tipsnya?

1. Positive Thinking

Tetap berpikir positif, jangan terlalu fokus pada hal-hal buruk.

2. Pastikan Gejalanya Ringan 

Isolasi mandiri pada anak tanpa gejala atau gejala ringan harus dilakukan untuk memutus rantai penularan, orangtua dihimbau untuk tidak meminta anaknya dirawat di rumah sakit, jika anaknya termasuk dalam Covid-19 yang tidak bergejala atau bergejala ringan, agar ruang rawat di rumah sakit dapat tersedia untuk anak yang lebih membutuhkan. Sementara pada anak dengan gejala sedang atau berat harus segera dibawa ke rumah sakit.

3. Hilangkan Stigma

Saat terkonfirmasi Covid-19, segera hubungi faskes terdekat, jangan merahasiakan keadaan dan menanggung situasi sendirian. Penyakit Covid-19 ini bukanlah penyakit kutukan, kita harus menghilangkan stigma negatif.

4. Tentukan Pendamping

Tentukan caregiver atau orang yang merawat anak. Idealnya adalah orang dewasa yang tidak bergejala atau bergejala ringan, dan lebih baik lagi adalah orang tua anak tersebut. Namun jika tidak memungkinkan, dapat juga dirawat oleh orang dewasa muda yang sehat atau tanpa komorbid. Anak sebaiknya tidak dirawat oleh lansia atau orang dengan komorbid.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X