SAITAMA– Keputusan tim sepak bola Olimpiade Prancis memilih Andre-Pierre Gignac untuk mengisi kuota pemain senior sangat tepat. Meski sudah berusia 35 tahun, Gignac punya kontribusi bagi skuad Prancis di Olimpiade Tokyo.
Kemarin (25/7) dia mencetak hat-trick yang membantu kemenangan 4-3 Prancis atas Afrika Selatan pada matchday kedua grup A. Big Mac –julukan Gignac– pun kini menjadi top scorer sementara cabor sepak bola Olimpiade dengan koleksi empat gol. Satu gol lebih baik daripada striker Brasil Richarlison yang kemarin gagal mencetak gol. Dampaknya, Brasil hanya bermain imbang tanpa gol saat menghadapi Pantai Gading.
Di sisi lain, kemenangan atas Afrika Selatan dalam pertandingan di Saitama Stadium, Saitama, itu menghidupkan kans Prancis ke perempat final. Syaratnya, mereka harus mengalahkan tuan rumah Jepang pada matchday pemungkas grup A Rabu mendatang (28/7). Laga itu bakal ketat lantaran kemarin Jepang sukses menaklukkan Meksiko 2-1.
”Tidak akan mudah (melawan Jepang, Red) karena mereka selalu tampil spartan. Apalagi berstatus tuan rumah. Kami harus memanfaatkan kesempatan ini setelah 1996,” papar Gignac yang juga menjabat kapten Prancis kepada L’Equipe.
Ya, Olimpiade kali ini memang yang pertama bagi Prancis sejak edisi 1996 di Atlanta, AS. Ketika itu laju Prancis hanya sampai perempat final. Mereka saat itu dikalahkan Portugal melalui babak tambahan. (io/c14/bas)