Bayang-Bayang PHK dari Sektor Keuangan, Katanya Penutupan Bank Bagian dari Strategi

- Senin, 26 Juli 2021 | 11:11 WIB
Digitalisasi perbankan menjawab kebutuhan.
Digitalisasi perbankan menjawab kebutuhan.

Perkembangan teknologi telah menimbulkan disrupsi di berbagai sektor, termasuk keuangan. Salah satu dampaknya adalah penutupan ribuan kantor cabang di daerah, dan juga penambahan ATM yang sudah kurang masif karena peningkatan transaksi secara elektronik. Di Kaltim sendiri, sudah terjadi pengurangan ratusan kantor cabang.

 

PADA 2016, jumlah kantor bank di Benua Etam mencapai 678 unit. Jumlah ini menurun signifikan pada 2020, tersisa 536 unit. Penurunan ini dinilai wajar karena beberapa bank dianggap melakukan efisiensi agar memiliki daya saing yang lebih kuat. Terlebih penurunan tersebut terjadi mayoritas berasal dari jaringan kantor bank. Seperti, kantor cabang, kantor cabang pembantu, dan kantor kas.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim Made Yoga Sudharma mengatakan, kebijakan bank-bank terkait penutupan jaringan kantornya merupakan bagian strategi bisnis yang secara umum ditempuh. Dalam melakukan kebijakan penutupan jaringan kantor, bank telah melakukan evaluasi, dan kajian mendalam.

Utamanya, dengan beberapa pertimbangan antara lain faktor ekonomi dan bisnis dan perkembangan teknologi. “Dari sisi ekonomi dan bisnis bank, bisa dilihat tingkat persaingan antarbank dalam industri perbankan sangat tinggi, menjadi kajian dalam mempertimbangkan penutupan jaringan kantornya,” ujarnya, Jumat (23/7).

Menurutnya, setiap bank memiliki strategi bisnis dalam layanan keuangan dengan memerhatikan cost and benefit. Namun demikian, strategi penutupan jaringan kantor tetap didukung dengan layanan prima dari bank tersebut, melalui jaringan ATM yang cukup banyak, maupun dari jaringan kantor terdekat.

Jika dulu bank banyak membuka jaringan kantornya untuk mendekatkan diri kepada nasabah, kini perbankan beralih dengan memaksimalkan perkembangan teknologi untuk melakukan hal yang sama. Dari sisi perkembangan teknologi informasi dan digitalisasi, pemanfaatan perkembangan teknologi informasi sangat pesat di industri keuangan terutama sektor perbankan. Seperti layanan m-banking, SMS banking, e-banking dan layanan lainnya yang berbasis internet atau digital.

Saat ini, layanan perbankan digital memungkinkan para nasabah bank untuk memperoleh informasi, melakukan komunikasi, registrasi, pembukaan rekening, transaksi perbankan, dan penutupan rekening, termasuk memperoleh informasi lain dan kebutuhan lainnya dari nasabah Bank.

“Sehingga efisiensi dan efektivitas dirasakan nasabah dalam memanfaatkan layanan digital banking, yaitu nasabah tidak harus mendatangi bank secara langsung, rasa aman, kenyamanan, dapat diakses di mana saja, mudah dan praktis,” jelasnya.

Dia menjelaskan, pada dasarnya layanan perbankan secara digital merupakan, branchless banking atau delivery channel yang melengkapi jaringan kantor bank yang telah ada. Hal ini untuk menjangkau konsumen yang lebih luas, di seluruh Indonesia secara efisien. Layanan perbankan digital pun dapat dimaksimalkan tanpa mengenal batasan waktu dan tempat.

“Sehingga langkah, langkah menutup jaringan kantor tersebut merupakan bagian dari strategi bisnis yang dijalankan perbankan,” terangnya.

Deputi Komisioner OJK Institute dan Keuangan Digital Imansyah menyebut sepanjang 2020, setidaknya ada sekitar 1.000 kantor cabang bank yang ditutup. Dia memperkirakan penutupan terus berlanjut pada tahun ini. Penutupan kantor fisik tidak dapat dihindari seiring dengan digitalisasi dan berkembangnya bank digital yang serba cepat dan bisa diakses lewat ponsel pintar.

"Yang menarik lagi jumlah kantor cabang terus turun. Pada 2020 turun hampir 1.000 kantor cabang, 2021 tren pasti lebih turun lagi. Sebab ketika secara fisik perbankan tidak bisa berkinerja baik, lalu disubstitusi oleh sesuatu yang bersifat teknologi, yang sifatnya fisik jadi contact less atau less touch economy (Pasti itu yang dipilih)," katanya pada webinar LPPI bertajuk Menuju Bank Digital, Kamis (15/7).

Terpisah, Deputi Direktur Basel dan Perbankan Internasional OJK Tony mengatakan pada periode 2015 hingga Maret 2021, ada 3.074 kantor yang tutup. Dengan penutupan itu, kantor cabang bank yang tersisa hanya 29.889 saja per Maret 2021.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X