Perbankan Dituntut Adaptif

- Senin, 26 Juli 2021 | 11:09 WIB
Perbankan saat ini sudah mulai beralih ke digitalisasi, sebab perbankan dituntut untuk terus beradaptasi.
Perbankan saat ini sudah mulai beralih ke digitalisasi, sebab perbankan dituntut untuk terus beradaptasi.

SECARA nasional, jumlah kantor cabang bank mengalami penurunan lebih dari 3.000 kantor dalam waktu hampir 6 tahun. Hal itu turut terjadi di Kaltim. Namun, penurunan jumlah kantor tidak membuat produk jasa keuangan tidak digunakan. Melainkan perbankan saat ini sudah mulai beralih ke digitalisasi, sebab perbankan dituntut untuk terus beradaptasi.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Tutuk SH Cahyono mengatakan, dunia terus berubah, sejak zaman nenek moyang hingga sekarang keadaan akan terus berubah. Perubahan ini menuntut masyarakat harus terus beradaptasi.

Orang yang tidak beradaptasi akan terpinggirkan. Sudah menjadi hukum alam, siapa yang bisa beradaptasi dan menghadirkan kebutuhan dengan cara yang lebih efisien yang akan memenangkan persaingan. “Digitalisasi akan mendistribusikan segala aspek kehidupan, sehingga kita harus bisa terus beradaptasi dengan itu,” tuturnya, Kamis (22/7).

Menurutnya, digitalisasi menjadi konsen semua orang. Sebab, siapa yang bisa memanfaatkan digitalisasi maka akan bertahan. Transformasi itu penting, agar bisa memenuhi kebutuhan pasar. Jika tidak mau bertransformasi maka akan tertinggal.

Contohnya saat ini transaksi sudah menggunakan QR, dulu semua perusahaan masing-masing memiliki QR sendiri. Saat ini, agar lebih efisiensi BI mengeluarkan QRIS sehingga seluruh pembayaran menggunakan QR bisa dilakukan dengan satu QR saja. Semua saling terkoneksi, sehingga lebih efisien.

Ada tiga transformasi yang harus dilakukan perbankan, transformasi kebijakan, kelembagaan serta SDM. “Sekarang industri perbankan harus mengikuti kebutuhan masyarakat,” katanya.

Dia menjelaskan, jumlah kantor bank yang menurun tentunya sudah pasti dilakukan. Sebab, yang dibutuhkan bukan kantor bank tapi fungsi perbankan yang diperlukan. Kantor berkurang tapi fasilitas perbankan harus terus bertransformasi. Di Kaltim untuk terus memudahkan masyarakat, pihaknya mendorong masyarakat untuk masuk ke halaman laminetam.id. Dalam situs tersebut, ada virtual expo yang diikuti 30 perbankan.

Dalam virtual expo tersebut, masyarakat bisa melakukan kegiatan apapun dari perbankan tanpa harus ke kantor. Virtual expo ini membantu masyarakat agar tidak perlu ke bank, sehingga bisa lebih produktif.

“Tahun lalu kita melakukan virtual expo selama sebulan. Tahun ini kita melakukannya selama setahun, ke depan bisa kita lakukan untuk selamanya. Hal ini diharapkan bisa membantu masyarakat untuk memperoleh produk jasa keuangan tanpa ke bank,” pungkasnya. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X