BNI Pastikan Penutupan Cabang Tak Ada PHK

- Senin, 26 Juli 2021 | 11:07 WIB
Pelayanan di BNI.
Pelayanan di BNI.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) atau BNI berencana menutup 96 kantor cabang (kacab) di seluruh Indonesia tahun ini. Hal itu dilakukan karena 80 persen volume transaksi di perbankan sudah dilakukan secara digital, sehingga tinggal sedikit orang yang masih berinteraksi langsung.

Transaksi yang dilayani oleh teller di kantor cabang menurun. Satu teller yang biasanya melakukan 150-200 transaksi, kini telah berkurang hampir 60 persennya. Begitu juga dengan kegiatan di customer service, biasanya rata-rata nasabah customer service itu 50 orang, kini sudah menurun akibat, nasabah lebih suka menggunakan BNI SONIC (Self Service Opening Account) untuk melakukan berbagai transaksi, termasuk pembukaan rekening.

Kepala Cabang BNI Samarinda Novachristo Joseph Silangen mengatakan, BNI memang menjadi salah satu perusahaan yang melakukan efisiensi. Namun ini tidak menjadi isu sentral, sebab penutupan cabang yang dilakukan karena ada beberapa outlet digital. Sehingga, nantinya sumber daya manusia (SDM) tidak ada yang dikurangi.

“Tidak akan ada pengurangan pegawai dari BNI meskipun kita menutup 96 kantor cabang,” jelasnya kepada Kaltim Post, Kamis (22/7).

Menurutnya, tenaga kerja yang kantornya ditutup itu akan dipindah ke unit-unit yang lain. Sehingga tidak akan terjadi peningkatan pengangguran. Penutupan 96 kantor tersebut, juga belum membeberkan daerah mana saja yang terkena. Pihaknya belum menerima informasi di Kaltim akan ada penutupan cabang. Dari pusat belum menetapkan cabang yang mana saja yang akan ditutup.

Hanya saja, jika ada cabang di Kaltim yang ditutup pihaknya menganggap hal itu sebagai angin segar. “Menurut saya, jika di Kaltim ada yang terkena, itu menjadi hal positif karena akhirnya kita akan memiliki satu outlet yang digital bank. Itu menjadi salah satu experience untuk nasabah kita di Kaltim,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, perbankan saat ini harus melakukan inovasi. Berubahnya cabang bank konvensional menjadi digitalisasi bank akan membawa perubahan serta kemudahan bagi nasabah. Jumlah transaksi yang dilakukan melalui BNI Mobile Banking mencapai 95 juta pada kuartal I 2021 atau meningkat 50,4 persen, dibandingkan kuartal I 2020 yang mencapai 63 juta transaksi.

Tingginya animo pengguna BNI Mobile Banking didorong oleh fitur-fitur terbaru yang diluncurkan untuk melengkapi layanan di dalamnya. Antara lain seperti Biometric Login, pembukaan rekening secara digital dengan fitur pengenalan wajah atau face recognition, peminjaman dana, pengelolaan tagihan kartu kredit, pengembangan e-wallet, hingga pengembangan QR payment.

“Saat ini, keperluan nasabah sudah berubah, kita dituntut untuk terus berkembang ke arah digitalisasi. Sehingga penutupan bank bukan hal buruk, namun jalan menuju perluasan digitalisasi,” pungkasnya. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB
X