Vaksinasi Guru di Samarinda Baru 50 Persen

- Minggu, 25 Juli 2021 | 14:03 WIB
SYARAT PTM: Program vaksinasi bagi peserta didik diperkirakan butuh waktu lama karena jumlahnya jauh lebih banyak dari guru.
SYARAT PTM: Program vaksinasi bagi peserta didik diperkirakan butuh waktu lama karena jumlahnya jauh lebih banyak dari guru.

SAMARINDA - Rencana melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) pada Juli ini batal. Namun, persiapan terus diupayakan pihak berwenang. Program vaksinasi bagi insan pendidikan menjadi salah satu syaratnya.

Namun, sampai Jumat (23/7), vaksinasi untuk tenaga pengajar belum rampung. Bahkan baru terealisasi sekitar 50 persen dari jumlah guru 10.600 orang.

Sementara itu, vaksinasi yang menyasar peserta didik mulai bergulir. SMP 36 Samarinda telah mendapatkan program vaksinasi tersebut. “Vaksinasi murid itu bagus, kami mendukung saja,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda Asli Nuryadin.

Hanya, lanjut dia, murid itu lebih banyak dari guru. Sementara vaksinasi guru saja baru 50 persen. “Tapi kalau stok ada, kami siap,” tambahnya.

Untuk jumlah murid jenjang SMP saja di Kota Tepian, ada sekitar 32 ribu murid. Tentunya jumlah murid yang jauh lebih banyak ditambah vaksinasi guru yang belum tuntas menjadi tantangan tersendiri.

“SMP saja 32 ribu itu, belum SD yang jauh lebih banyak. Stok vaksin kita juga terbatas. Namun, kan untuk vaksin murid ini usia 12 tahun ke atas, jadi ya SMP nantinya,” keluhnya.

Asli menilai, jika stok vaksin yang diberikan selalu terbatas, program vaksinasi ke peserta didik akan butuh waktu yang lebih lama, kecuali nantinya ada penambahan stok vaksin.

“Kami berharap saja ada intervensi pusat untuk vaksin ini. Selain itu, kami berharap pernyataan orangtua yang sudah banyak untuk PTM dan ditambah vaksin guru cepat selesai, ketika muridnya juga sudah vaksin. Jadi, nggak ada alasan lagi nanti untuk PTM, tinggal tunggu kebijakan,” terangnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Samarinda Ismid Kusasih menyatakan siap mendukung program vaksinasi ke dunia pendidikan. Namun, tetap harus didukung dengan ketersediaan vaksin.

“Kalau vaksin untuk murid ya kami siap. Pokoknya kalau dikasih vaksin seribu ya seribu juga habis," ucapnya.

Disinggung soal alokasi vaksin ke dunia pendidikan, Ismid mengatakan, pihaknya hanya mengikuti anjuran pusat terkait pengalokasiannya. “Kami sekarang sesuai instruksi pusat, misalnya A ya A, B ya B," kuncinya. (*/dad/kri/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X