Berbagi Cerita lewat Tulisan, What You Seek Lies in Here

- Jumat, 23 Juli 2021 | 12:53 WIB
Ranti Yamin
Ranti Yamin

Tulisan kerap menjadi media mencurahkan hati dan pikiran. Menggambarkan apa yang sudah dilalui selama seharian penuh. Ranti Yamin, barista perempuan membuat buku berjudul “What You Seek Lies in Here”.

 

WATTPAD, sebuah layanan situs web dan aplikasi yang menjadi media Ranti mengekspresikan apa yang tengah dipikirkan. Hal itu dilakukan saat awal menginjak sekolah menengah atas (SMA). Namun, kebiasaan menulis dan membaca sejatinya sudah dilakukan sejak duduk di SD.

“Karena dulu suka baca novel kecil-kecil punya karya (KKPK), yang emang dikhususkan untuk anak dan remaja. Dari situ saya mulai tertarik untuk menulis dengan gaya serupa, tapi makin tambah usia, jadinya berganti aliran, lebih ke puisi atau cerita harian,” ungkap perempuan yang juga suka mendengar lagu itu.

Disinggung perihal dirinya suka menulis, menurut dia, karena itu hal yang paling ampuh untuk mengekspresikan segalanya apa yang ada di benak. Jadi, segala bentuk tulisan baik novel, puisi, lirik sekalipun, sudah menjadi konsumsinya sejak dulu. Jika di buku What You Seek Lies in Here merupakan kumpulan tulisan dan puisi, perempuan kelahiran Samarinda, 23 Maret 2000 itu kini sedang menggarap tulisan novel. Menceritakan tentang diri sendiri dengan apa yang dialami selama 21 tahun lebih. “Novel tapi bukan karakter fiksi. lagi garap yang semacam jurnal atau cerita harian tentang diri sendiri,” terang gadis yang suka minuman ice caramel latte tersebut.

Ihwal buku What You Seek Lies in Here, bukan satu momen yang membuat buku itu lahir, melainkan banyak. “Bukunya juga bukan buku yang resmi-resmi banget sih. Self-printed dan hanya dijual untuk teman terdekat yang sekiranya memiliki pengalaman yang sama, supaya bisa sembuh sama-sama,” ungkapnya.

Buku tersebut setengah puisi berbahasa Inggris, setengahnya Indonesia. Dicetak sekitar 70 halaman. “Kalau puisi khusus yang bahasa Indonesia banyak menceritakan tentang bagaimana hampanya saya kehilangan hal yang paling besar; Ibu. Kemudian rasa sakit dan kecewa itu saya coba jabarkan, seolah adalah kehilangan akan hal apa saja, biar yang membaca What You Seek Lies in Here, juga bisa merasakan. Enggak mesti kehilangan ibu dulu,” ceritanya. “I made the feel of pain more universal to the readers. Jadi, ada yang mengira saya putus cinta, ini, dan itu. Padahal kalau dari saya sebenarnya hanya satu rasa sakit, tapi saya olah jadi banyak,” imbuhnya.

Sedangkan untuk yang berbahasa Inggris, Ranti menuliskannya dengan bahan yang ringan. Seperti curahan hati harian anak perempuan pada umumnya. “Mulai minum teh, ketemu lawan jenis, merasa bimbang, atau bagaimana pusingnya keadaan sekolah atau kerja,” ceritanya. “Karena itu adalah cerita yang saya rasa bisa membantu teman-teman yang lain untuk sekadar refleksi diri, dan sadar bahwa kita tuh enggak apa-apa bersedih dan merasakan yang harus kita rasakan, sebentar aja,” sambungnya.

Diungkapkannya, buku What You Seek Lies in Here sejatinya bukan untuk komersiel. Teman-teman yang membeli pun dengan harga yang sebenarnya tidak balik modal sama sekali. “Tapi kakak saya menyarankan untuk dijual, biar ada harganya dan apresiasi atas karya saya,” kuncinya. (dra2/k16)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X