Potensi Maritim IKN yang Luar Biasa

- Jumat, 23 Juli 2021 | 12:45 WIB

Oleh: Dr Isradi zainal

Rektor Uniba, Ketua PII Kaltim, Sekjen Forum Dekan Teknik Indonesia (FDTI)

 

 

Kaltim merupakan salah satu wilayah di Tanah Air yang memiliki potensi maritim yang sangat besar. Wilayah ini memiliki banyak pelabuhan, galangan, dan pemilik kapal. Di wilayah ini juga terdapat perusahaan nasional dan multinasional yang butuh banyak kapal, baik yang sederhana maupun canggih.

 

Bumi Etam memiliki 22 pelabuhan, baik laut maupun sungai yang tersebar di 14 kabupaten dan kota, dengan rincian 15 pelabuhan laut, 7 pelabuhan angkutan sungai danau dan pelabuhan penyeberangan. Sejumlah di antaranya masuk rencana induk pelabuhan nasional.

Galangan di Kaltim hampir ada di setiap kota dan kabupaten, bahkan di sejumlah sungai di Kalimantan terdapat galangan yang memproduksi kapal setiap saat. Besarnya jumlah kapal dan galangan di Kaltim mendorong biro klasifikasi Indonesia dan biro klasifikasi asing membuka cabang utama di Balikpapan atau Samarinda. Biro klasifikasi adalah perusahaan yang bertugas melakukan sertifikasi kelayakan kapal, material, dan perlengkapannya.

Banyaknya jumlah pelabuhan, galangan, dan kapal serta pemilik kapal di Kaltim tidak lepas dari jumlah perusahaan yang bergerak di bidang migas, pertambangan, batu bara, kayu, industri perkapalan, dan jasa lainnya. Berdasarkan pengalaman penulis yang sempat menjadi konsultan maritim dan surveyor kapal di Kaltim, sangat banyak dan terdapat puluhan kapal yang harus disurvei setiap hari. Tempat ini juga memproduksi kapal canggih yang dibeli perusahaan di Singapura.

IKN baru memiliki potensi yang sama di sektor maritim, apalagi wilayah tersebut dilalui Selat Makassar, Selat Lombok, dan laut Sulawesi yang merupakan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II.

ALKI II yang melewati Selat Makassar-Selat Lombok membelah sisi Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian timur. Lebih jauh pendangkalan yang terjadi belakangan ini di Selat Malaka menyebabkan kapal besar khususnya kapal tanker memindahkan trayek pelayaran melalui Selat Makassar-Selat Lombok. Sebagai jalur perdagangan dan jalur internasional, ALKI II mempunyai posisi strategis dan menjadi penting dalam posisinya sebagai jalur pendukung utama dari Selat Malaka yang sudah padat.

Besarnya potensi maritim dan kelautan Kaltim dan IKN yang dilalui ALKI II, mendorong Forum Dekan Teknik Indonesia (FDTI), Persatuan Insinyur Indonesia (PII), dan Forum Rektor yang tergabung dalam PII dan rektor lainnya untuk memerhatikan sektor maritim di IKN baru.

Menurut FDTI, visi IKN harus ditambahkan konsep blue city, untuk mendukung kebijakan tol laut Jokowi dan memantapkan posisi IKN sebagai poros maritim dunia, caranya adalah dengan membangun pelabuhan internasional dan fasilitas lainnya yang berfungsi sebagai international. Pembangunan IKN di Kaltim akan menarik investor di jalur tersebut.

Pemerintah harus menyediakan kawasan industri terintegrasi dengan pelabuhan di Kaltim guna menarik investasi dari Asia Timur, Eropa, Amerika, dan Australia. Pelabuhan di Kaltim sangat menarik karena wilayah tersebut secara teoritis bebas gempa. IKN bisa menjadi poros maritim dunia. Peluang itu besar karena investasi di Kaltim yang dilalui ALKI II merupakan poros maritim yang akan memangkas jarak ke tempat tujuan, sehingga ongkos logistik lebih murah. Jika itu dilakukan, devisa transhipment dan kegiatan industri akan sangat besar hingga ratusan triliun rupiah, serta menyerap jutaan tenaga kerja lokal, sekaligus menumbuhkan ekonomi di kawasan tersebut.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X