SAMARINDA - Sebuah video rekaman ibu kenakan jilbab tiba-tiba saja mendatangi Kantor Gubernur Kaltim Jl Gadjah Mada menggunakan ambulance, Kamis (22/7/2021).
Ibu tersebut hendak mengadu ke Isran Noor sebagai Gubernur, karena saudaranya yang isolasi mandiri ingin mendapat perawatan medis ditolak rumah sakit.
Dengan suara ambulance yang terdengar keras, ibu tersebut bertanya ke Satpol PP bagaimana caranya agar keluarganya bisa ditolong karena sudah ada 3 rumah sakit didatangi tapi ditolak. Dari dialog dengan petugas, ia pun diantar ke rumah sakit jiwa Atma Husada Selili.
Kepala Satpol PP Kaltim, I Gede Yusa menjelaskan kejadian ini karena kesalahpahaman komunikasi saja. Ia pun apresiasi warga yang melapor jajarannya yang bertugas di Kantor Gubernur Kaltim.
"Cuma kurang komunikasi aja itu. Bagus juga kan (warga) mencari informasi ke pemerintah. Tapi sudah diarahkan Satpol PP," katanya.
Gede menambahkan sebenarnya rumah sakit sudah diintruksikan agar menambah BOR (Bed Occupancy Rate) atau tempat tidur bagi pasien COVID-19.
"Dia (warga) yang mau tanya ada pasien isolasi mandiri ditolak rumah sakit. Kebetulan rumah sakit Atma Husada fasiltas pemprov jadi diarahkan kesana," katanya.
Sementara itu, Kepala Biro Humas Setda Prov Kaltim M Syafranuddin, membenarkan adanya warga dari keluarga pasien isolasi mandiri Covid-19 yang datang ke kantor ingin menemui Gubernur Kaltim Isran Noor.
"Benar kejadiannya, ibu tadi bingung mau dibawa kemana saudaranya, jadi oleh anggota Satpol PP yang tugas di pos dibawa ke RS Atma Husada," katanya.
Namun, Syafranuddin menambahkan bahwa saat ini rumah sakit memang penuh dan memprioritaskan pasien COVID-19 dengan gejala berat.
"Kalau, soal kebijakan pemerintah diusahakan semua bisa dirawat sepanjang katagori berat. namun kondisi rumah sakit rata-rata penuh karena itu diharapkan isoman jika masih ringan. Kondisi RS baik milik pemerintah maupn swasta, penuh," katanya. (myn)
