TENGGARONG - Memasuki gelombang kedua kasus Covid-19 di Kukar, Pemkab Kukar mengharapkan peran serta dunia usaha yang berinvestasi di Kukar untuk berkontribusi. Salah satunya adalah memberikan bantuan CSR untuk membeli alat kesehatan (alkes) sesuai kebutuhan.
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kukar Martina Yulianti mengatakan, saat ini grafik kasus Covid-19 sedang menuju puncak. Sehingga, krisis ketersediaan alat kesehatan terjadi di rumah sakit. Sejumlah alat kesehatan yang vital di antaranya adalah regulator oksigen, konsentrator okisgen serta fulse oximeter.
Menurutnya, kelangkaan alat kesehatan di lapangan membuat harga jual menjadi tak wajar di lapangan. Sementara bantuan dari pihak swasta atau perusahaan di Kukar sangat membantu penanggulangan pasien Covid-19 yang ada di Kukar.
“Bahkan karena harganya tidak wajar, kami tidak berani membeli karena khawatir nanti ketika pemeriksaan menjadi masalah,” katanya.
Ia menyebutkan, tim satgas kabupaten nanti juga akan menangani hingga pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri. Salah satu yang diperlukan yaitu alat-alat kesehatan tersebut.
Misalnya pulse oximeter nantinya digunakan untuk mengukur kadar oksigen dalam darah, alat ini dilengkapi juga dengan pengukur detak jantung (heart rate) pasien. "Sehingga bisa mendeteksi dini pasien jika kadar oksigennya telah menurun," kata Martina.
Sementara itu, Bupati Kukar Edi Damansyah mengharapkan agar dunia usaha bisa kembali berkolaborasi dalam penanganan Covid-19 di Kukar. Ia bahkan menyebut, dunia usaha menjadi pilar ke empat dalam penanganan Covid-19 di Kukar, selain dari unsur TNI, Polri dan pemerintah daerah.
"Saya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada perusahaan yang sudah berkolaborasi dan menyumbang alat kesehatan tersebut," kata Bupati.
Ia pun menyebut jika saat ini sarana fasilitas sudah tidak mendukung untuk penanganan pasien Covid-19 di Kukar. Sehingga perlu sinergitas dalam mengisi kebutuhan yang ada.
"Baik dari sektor pertambangan, migas, kehutanan dan lainnya, kami berharap juga bisa berkolaborasi melakukan percepatan penanganan Covid-19 di Kukar," tutupnya. (qi/kri)