Pantai Musiman Jadi Pilihan Liburan Warga Senyiur

- Kamis, 22 Juli 2021 | 12:43 WIB
TEMPAT LIBURAN DADAKAN: Pantai musiman senyiur ramai dikunjungi oleh masyarakat saat libur Lebaran Idul Adha.
TEMPAT LIBURAN DADAKAN: Pantai musiman senyiur ramai dikunjungi oleh masyarakat saat libur Lebaran Idul Adha.

SANGATTA - Hal unik terjadi di Desa Senyiur Kecamatan Muara Ancalong Kabupaten Kutai Timur (Kutim), di mana masyarakat setempat memanfaatkan pantai musiman sebagai lokasi berwisata selama libur Lebaran Idul Adha. 

Berbeda dari wilayah lain yang memiliki kekayaan destinasi wisata, desa ini justru bangga dengan keunikan dari munculnya pantai musiman. Kendati tidak memiliki lokasi wisata sungguhan, namun munculnya pantai ini menjadi tempat hiburan yang ditunggu-tunggu. Terlebih kali ini bertepatan dengan Idul Adha. 

Diungkapkan oleh Ozy warga setempat, jika pantai ini memang muncul dua hingga tiga kali saja per tahunnya. Sehingga kemunculannya menjadi perihal yang sangat ditunggu dan digandrungi oleh seluruh kalangan masyarakat. 

"Aslinya tempat ini sungai, cuma kalau lagi musim panas berubah dan pantainya muncul, itu paling setahun dua kali," terangnya pada Kaltim 

Ia menyebut pantai ini telah muncul dua pekan belakangan. Biasanya hanya bertahan sebulan saja, hingga animo masyarakat sangat tinggi untuk berlibur di lokasi itu sebelum kembali berubah menjadi sungai.  "Pantai ini sudah ada sejak lama, setiap tahun pasti ada muncul dengan titik di tengah desa," beber dia.  

Terlebih, desa ini juga tidak memiliki pantai sungguhan. Bahkan masyarakat mesti menempuh perjalanan berjam-jam jika ingin berlibur. Baik ke Sangatta mau pun ke Samarinda. Dengan menempuh jarak selama enam jam.  

"Ada pantai musiman ini aja kami bersyukur banget. Karena kami tidak pernah liburan kemana-mana disini, lagi pula di desa kami tidak ada pantai sungguhan, paling kalau mau liburan harus ke kota yang jauh," imbuhnya.  

Keunikan lain juga terjadi, di mana hampir di semua wilayah Kutim memasuki musim penghujan. Namun di desa tersebut malah panas terus-menerus. Hingga kemunculan pantai itu mulai terjadi dan bertahan.  

"Entahlah kita juga bingung, kemarin sempat hujan dua hari berturut-turut, tapi pantainya gak tenggelam. Sekarang sudah tiga hari malah panas terus," ungkapnya. 

 Kendati pantai ini berair tawar, namun pasir pantai cukup menghibur dan suasana layaknya lautan pun dapat dirasakan masyarakat sekadar untuk menghibur diri atau berkumpul bersama keluarga besar. "Airnya memang tawar, tapi suasananya tidak kalah dengan pantai beneran. Dengan adanya pantai ini menjadi objek utama buat kumpul keluarga dan berenang," terang Ozy.  

Manfaat itu tak hanya dirasakan warga yang berlibur saja. Namun juga menjadi pembuka rezeki bagi masyarakat yang mencari sesuap nasi di masa pandemi ini.  

"Beberapa hari terakhir ada yang jual es krim, ada juga ibu-ibu bawa termos jual susu dan snack. Alhamdulillah jadi peluang usaha juga untuk warga," pungkasnya. (*/la) 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X