Bezos Terbang Lebih Tinggi dari Branson

- Kamis, 22 Juli 2021 | 11:36 WIB
Peluncuran roket dilakukan pukul 09.12 waktu setempat (20.12 WIB) di wilayah gurun pasir Texas bagian barat yang disebut Launch Site One.
Peluncuran roket dilakukan pukul 09.12 waktu setempat (20.12 WIB) di wilayah gurun pasir Texas bagian barat yang disebut Launch Site One.

Mimpi pendiri Amazon Jeff Bezos akhirnya terwujud. Selasa (20/7) dia berhasil melakukan penerbangan ke luar angkasa dengan roket yang dibangun salah satu perusahaannya. Pria terkaya di dunia itu menjadi salah seorang awak kapsul pertama Blue Origin, perusahaan penerbangan angkasa, bersama tiga orang lainnya. Mereka adalah sang adik, Mark Bezos, perempuan 82 tahun Wally Funk, dan pelajar 18 tahun Oliver Daemen. ’’Di sini benar-benar gelap,’’ ungkap Funk yang pernah jadi calon astronot AS, seperti dilansir BBC.

Peluncuran roket dilakukan pukul 09.12 waktu setempat (20.12 WIB) di wilayah gurun pasir Texas bagian barat yang disebut Launch Site One. Sedikit terlambat dari jadwal awal, yaitu pukul 09.00. Meski begitu, proses peluncuran berjalan lancar.

Roket New Shepard berhasil menembus ketinggian 350 ribu kaki (100 kilometer) dalam waktu 4 menit dengan kecepatan maksimal 2.231 mil per jam alias 3.590 km per jam. Para astronot itu menikmati sensasi nol gravitasi setelah kapsul terpisah dari New Shepard. Dalam waktu 11 menit setelah peluncuran, mereka kembali dan mendarat di tengah gurun. ’’Hari ini adalah pertama dari banyak penerbangan New Shepard,’’ ujar Direktur Penjualan Blue Origin Ariane Cornell.

Bezos memang bukan yang pertama berhasil mendemokan wisata angkasa, setelah kunjungan sipil ke International Space Station (ISS) dihentikan pada 2009. Pekan lalu, taipan lainnya, Richard Branson, berhasil memperlihatkan penerbangan ke tepi angkasa. Namun, kubu Bezos tak setuju jika penerbangan Branson yang menembus ketinggian 80 km dianggap wisata angkasa.

Blue Origin menargetkan bisa mencapai Karman Line. Yakni, ketinggian 100 km di atas bumi yang dianggap secara internasional sebagai garis angkasa. Namun, AS mengakui bahwa orang yang sudah mencapai ketinggian 80 km disebut astronot.

Bezos, 57, juga bermimpi bahwa Blue Origin bisa membangun koloni dengan gravitasi buatan di luar angkasa. Hal itu dimulai dengan membuat roket yang dapat digunakan berkali-kali.

Meski begitu, keduanya terus mendapat kritik dari aktivis lingkungan dan beberapa tokoh lainnya. Mereka menganggap Bezos dan Branson tak peka karena melakukan penerbangan angkasa di tengah perubahan iklim dan pandemi global. ’’Apakah ada waktu yang lebih buruk dari ini? Dua orang superkaya yang ingin melihat pemandangan gelap,’’ tulis Shannon Stirone di artikel Atlantic. (bil/c18/bay)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X