BALIKPAPAN – Mengatasi masalah ketersediaan tabung oksigen, Pemkot Balikpapan telah membentuk Satgas Oksigen pekan lalu. Mereka bertugas mengawal stok pasokan oksigen. Apalagi terjadi peningkatan kebutuhan oksigen hingga 100 persen.
Ketua Satgas Oksigen Andi Sri Juliarty menuturkan, pihaknya telah saling berkomunikasi melalui grup WhatsApp. Ini melibatkan rumah sakit, FKPD, dan anggota satgas. “Rumah sakit yang mengorder oksigen bisa komunikasi dengan distributor lewat grup itu,” katanya.
Sehingga, setiap kondisi kebutuhan maupun kendala yang dialami bisa langsung dibahas bersama. Contoh kasus jika rumah sakit sudah memesan oksigen, tapi ada keterlambatan pengiriman, artinya termasuk masalah distribusi. Jadi, akan langsung dibantu oleh satgas.
“Permohonan wali kota kepada seluruh perusahaan yang memiliki tabung bisa alih fungsi sementara juga sudah berjalan,” ucapnya. Seperti diketahui, stok tabung oksigen mulai habis dan kosong di berbagai daerah. Solusinya, menggunakan tabung gas industri yang dibersihkan dulu. Kemudian diisi dengan oksigen.
Perempuan yang akrab disapa Dio ini menjelaskan, Pemkot Balikpapan telah mendapat sejumlah bantuan tabung dari perusahaan. Di antaranya Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) yang memberikan 6 tabung. Kemudian Pertamina RU V sebanyak 20 tabung.
Dio menambahkan, pemberian tabung sudah satu paket termasuk dengan regulator.
“Kita juga sudah masukkan permohonan kepada Bank Indonesia untuk permintaan tabung baru. Nanti mereka yang akan bantu mencari,” tuturnya. Setelah satgas berjalan sepekan terakhir, menurutnya banyak pihak yang sudah membantu untuk mencari solusi kebutuhan tabung.
Misalnya PT AICO Energi yang turut membantu dari sisi penyediaan transportasi pengangkatan tabung. Sebab, butuh kendaraan khusus untuk pemindahan tabung industri. (gel/ms/k15)