Filosofi Mini Mou dan Simo

- Selasa, 20 Juli 2021 | 11:07 WIB
Julian Nagelsmann
Julian Nagelsmann

Sama-sama mewakili generasi pelatih muda di Eropa, Julian Nagelsmann (Bayern Muenchen) dan Simone Inzaghi (Inter Milan), mengawali kiprah bersama klub barunya Minggu (18/7). Seperti apa hasilnya?

 

”UJIAN pertama selalu menarik”. Begitu ucapan Julian Nagelsmann pada laga pertama dia berlabel sebagai der trainer Bayern Muenchen. Di Venue MS Technologie Arena, Villingen-Schwenningen, Nagelsmann melihat anak asuhnya keok 2-3 oleh FC Koeln kemarin.

Memang itu hanya berlabel laga pramusim. Bayern yang di lapangan juga bukan Bayern yang sesungguhnya. Mini Mou –julukan Nagelsmann—belum bisa memainkan begitu banyak pemain pilar yang masih liburan usai berlaga di Euro 2020. Sebut saja Robert Lewandowski, Manuel Neuer, Thomas Mueller, Serge Gnabry, Leroy Sane, Kingsley Coman, Joshua Kimmich, Leon Goretzka, Niklas Suele, Benjamin Pavard, Lucas Hernandez, Corentin Tolisso, hingga pemain muda Jamal Musiala.

Tetapi, yang jadi atensi memang bukan itu. Melainkan pendekatan strategi yang dilakukan oleh eks der trainer RB Leipzig (RBL) dan TSG 1899 Hoffenheim tersebut.

Dalam laga kemarin, filosofi permainan Nagelsmann yang mengandalkan attacking football dengan garis pertahanan tinggi memang kentara. Meski, pelatih berusia 33 tahun itu memilih mempertahankan skema 4-2-3-1 ala Bayern dua musim terakhir ketimbang merombaknya.

Hasilnya adalah Bayern mendominasi permainan menyerang. Tetapi, di sisi lain, pertahanan Die Roten kacau dalam menerapkan garis pertahanan tinggi. Semua gol FC Koeln adalah buktinya. ”(Pertahanan) kami bermasalah dalam (mengantisipasi) crossing dan bola-bola terobosan,’’ keluh Nagelsmann.

Hal itu tentu PR besar bagi Nagelsmann. Sebagai pelatih yang menjadikan RBL sebagai tim dengan pertahanan terbaik Bundesliga musim lalu, Nagelsmann diharapkan bisa menularkannya ke Bayern musim ini. ”Dengan kelebihan yang kami miliki (klub terproduktif di Bundesliga, Red), kami ingin melengkapinya dengan kekuatan pertahanan. Kami berharap banyak kepadanya (Nagelsmann, Red),’’ kata Direktur Olahraga Bayern Hasan Salihamidzic seperti dikutip Sport1.

Laga Bayern berikutnya, menantang Ajax Amsterdam di Allianz Arena akhir pekan nanti (24/7), sangat penting bagi Nagelsmann mengaplikasikan filosofinya dengan lebih baik. Terlebih, para pemain utama yang absen sudah kembali ke Saebener Strasse –sebutan markas latihan Bayern.

Filosofi bermain yang diinginkan Simone Inzaghi juga masih belum terlihat dalam debutnya di Inter Milan. Saat melakoni pramusim di Swiss, tepatnya di kandang FC Lugano, klub peraih scudetto Serie A itu hanya bermain seri 2-2 dalam waktu normal (laga kemudian dilanjutkan dengana adu penalti untuk mencari pemenang). Samir Handanovic dkk malah lebih dulu tertinggal dua gol.

Seperti Nagelsmann, Simo memiliki tantangan mempertahankan Inter yang tangguh dalam bertahan sebagaimana era Antonio Conte dua musim sebelumnya. Inter juga memilih Simo lantaran pria 45 tahun itu mengusung skema main yang sama seperti Conte (3-5-2).

”Kami berusaha memahami konsep darinya (Simo, Red). Kami berusaha keras hari ini (melawan FC Lugano, Red) sampai kaki-kaki kami sangat kelelahan,” ungkap bek Inter Andrea Ranocchia kepada RSI. (ren/dns)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X