Optimistis Ekonomi Balikpapan Tumbuh 3 Persen

- Senin, 19 Juli 2021 | 12:59 WIB
Salah satu sudut Balikpapan.
Salah satu sudut Balikpapan.

BALIKPAPAN-Pertumbuhan ekonomi Balikpapan diproyeksikan tetap mengalami peningkatan tahun ini. Asumsi itu didasari berlanjutnya proyek pengembangan kapasitas kilang Pertamina atau refinery development master plan (RDMP) dan pemindahan ibu kota negara (IKN) baru.

Dua hal itu dinilai menutup lubang krisis akibat pandemi Covid-19 yang berlangsung setahun terakhir. Tahun lalu, ekonomi Balikpapan minus 0,69 persen. Menurun drastis dari tahun sebelumnya yang tercatat di angka 4,85 persen. Adapun tahun ini, Pemkot Balikpapan optimistis pertumbuhan ekonomi akan merangkak di angka plus-minus 3 persen.

“Kami mencoba memproyeksikan dan membuat proyeksi optimistis untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi ini,” kata Kepala Bappeda Litbang Balikpapan Agus Budi Prasetyo dalam Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD Balikpapan Tahun 2021–2026 pekan lalu. Dia melanjutkan, dari diskusi dengan berbagai pihak, pertumbuhan ekonomi dari 2021–2026 diproyeksikan akan terus meningkat. Pada 2022 misalnya, diproyeksikan plus-minus 5 persen, 2023 (5,5 sampai 6 persen), 2024 (6-6,5 persen), 2025 (6,5-7 persen), dan 2026 plus minus 7-7,5 persen.

Mantan sekretaris Bappeda Litbang Balikpapan ini menuturkan, megaproyek RDMP Kilang Pertamina RU V Balikpapan harus terus dijaga keberlanjutannya. “Diharapkan ketika beroperasi secara penuh, nanti itu (Kilang Balikpapan) bisa memberikan multiplier effect kepada Kota Balikpapan, sehingga mampu menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Balikpapan.   
Termasuk mampu menarik investasi dari luar,” harapnya.

Faktor pendukung lainnya, lanjut dia, rencana pembangunan akses IKN di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang diproyeksikan dimulai pada 2022, dilanjutkan pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) setahun kemudian. “Kami mendapatkan informasi dari Bappenas, bahwa dokumen perencanaan sedang disusun. Mudah-mudahan tahun 2023 itu sudah ada kegiatan operasional di lapangan. Maka pembangunan ini diharapkan bisa menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi,” kata dia.

Masih terkait pemindahan IKN, berupa pengembangan Kawasan Peruntukan Industri (KPI) Kariangau dan Kaltim Kariangau Terminal (KKT) atau Pelabuhan Kariangau. Dirinya berharap pandemi Covid-19 bisa segera ditanggulangi, sehingga mampu menguatkan kembali permintaan domestik yang sebelumnya mengalami penurunan. Namun, yang tak kalah penting, ungkap Agus, penguatan infrastruktur lintas Kalimantan. “Dan satu lagi, Balikpapan sudah mendapatkan program untuk jargas (jaringan gas) rumah tangga mencapai 141 ribu SR. Ini juga diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi,” katanya.

Selain pandemi, tantangan lain yang perlu diperhatikan, disebut dia, terkait harga komoditas batu bara yang fluktuatif. Kemudian adanya kebijakan natural declining atau penurunan produksi alami hulu migas eksisting. Disusul berakhirnya proyek strategis utama pada 2023 yang diiringi dengan berakhirnya proyek RDMP Kilang Balikpapan pada 2024. “Secara langsung juga bisa menjadi tantangan bagi kita. Dan yang perlu dikhawatirkan lagi adalah belum ada kepastian pandemi Covid-19 akan berakhir,” tandasnya.

Di forum yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan Sri Darmadi Sudibyo menyampaikan, dampak pandemi Covid-19 membuat angka kemiskinan, pengangguran, gini ratio meningkat. Kemudian menurunkan indeks pembangunan manusia (IPM). Selain itu, memengaruhi penurunan PDRB per kapita dan angka pengeluaran per kapita. Di mana hal itu salah satu komponen pembentuk IPM.

“Berkenaan dengan hal tersebut, perlu komitmen dan kerja keras kita semua. Dan perlu kita atasi bersama-sama,” pesannya. Pria yang sebelumnya menjabat kepala Divisi di Departemen Jasa Perbankan, Perizinan, dan Operasional Treasuri BI ini melanjutkan, kegiatan digitalisasi UMKM diharapkan terus disinergikan dengan organisasi perangkat daerah (OPD) di Balikpapan. Sebab, peran UMKM di Balikpapan di tengah pandemi sangat vital. Sinergi tersebut melalui perluasan pasar secara digital dan melalui Marketplace. Dibarengi proses pembayaran secara digital. Karena meskipun tidak terjadi tatap muka, UMKM tetap bisa terus melakukan aktivitas bisnisnya. “Sehingga ini juga lagi-lagi bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi di Balikpapan,” pungkas dia. (kip/riz/k16)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X